Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing juga Bisa Merasa Cemburu dengan Saingannya

Kompas.com, 19 April 2021, 11:34 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Pets

KOMPAS.com - Anjing yang kita pelihara tentu saja mencintai kita. Namun, tahukah bahwa anjing dapat menunjukkan efek negatif dari cinta yang dalam, seperti kecemburuan?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Psychological Science menemukan bahwa anjing akan menunjukkan kecemburuan, bahkan ketika membayangkan pemiliknya berinteraksi dengan anjing lain.

Dalam penelitian, para peneliti menempatkan 18 anjing ke dalam situasi di mana pemiliknya berinteraksi dengan anjing palsu atau sebuah tabung silinder berbulu.

Tabung silinder berbulu memiliki fungsi sebagai kontrol, sedangkan anjing palsu sebagai saingan.

Nah, dari situ, terlihat anjing-anjing mulai mengawasi anjing palsu yang ditempatkan di sebelah pemiliknya.

Kemudian, anjing-anjing itu berontak dengan kuat ketika pemiliknya tampak membelai anjing palsu.

Hewan tersebut juga menarik pemiliknya ketika mereka mengelus tabung silinder berbulu, walau tidak sekuat ketika pemiliknya dekat dengan anjing palsu.

"Penelitian mendukung apa yang diyakini oleh banyak pemilik anjing, bahwa anjing akan menunjukkan perilaku cemburu ketika pemiliknya berinteraksi dengan saingannya."

Demikian penuturan Amalia Bastos dari University of Auckland di Selandia Baru, yang merupakan penulis utama studi tersebut.

Baca juga: Beda Kepribadian antara Pencinta Kucing dan Pencinta Anjing, Apa Saja?

Ilustrasi anjing bersedihUnsplash/Matthew Henry Ilustrasi anjing bersedih
Dalam penelitian sebelumnya, 80 persen pemilik anjing mengatakan, hewan peliharaan mereka akan menunjukkan perilaku cemburu seperti menggonggong dan menarik tali, saat mereka memerhatikan anjing lain.

Sebuah studi baru juga mengungkapkan bahwa anjing adalah salah satu dari sedikit spesies yang menunjukkan perilaku cemburu dengan cara seperti yang dilakukan anak-anak ketika ibunya memberikan kasih sayang kepada anak lain.

Pada manusia, kecemburuan terkait erat dengan kesadaran diri, yang merupakan salah satu alasan peneliti sangat tertarik mempelajari kecemburuan dan emosi pada hewan.

Awalnya, Bartos mengatakan, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa anjing mengalami kecemburuan seperti manusia.

Tetapi, sekarang jelas bahwa anjing dapat bereaksi terhadap situasi yang memicu kecemburuan, bahkan jika ini terjadi di luar pandangan.

Sebuah studi tahun 2014 di University of California di San Diego menemukan, bahwa anak anjing menjadi gelisah ketika pemiliknya menunjukkan kasih sayang kepada boneka anjing yang telah direkayasa untuk menggonggong, merengek, dan mengibas-ngibaskan ekornya.

Kecemburuan ini hanya muncul ketika pemilik memerhatikan boneka anjing dan bukan ketika mereka sibuk dengan benda-benda yang acak.

Baca juga: Kucing Ternyata Juga Bisa Cemburu, Kenali Tanda-tandanya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau