Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, Diperbarui 06/01/2023, 09:02 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tingkah laku yang lucu dan terkadang agresif membuat anjing menjadi hewan peliharaan favorit.

Sebagai "sahabat terbaik" manusia, anjing seolah mempunyai kemampuan untuk membaca isi hati dan terikat secara emosional dengan tuannya.

Namun, anjing rupanya juga memiliki beragam emosi, termasuk saat ia "ngambek" atau marah. Hanya saja, kita jarang menyadarinya.

Penasaran seperti apa tanda yang menunjukkan seekor anjing sedang marah? Simak ulasan berikut, mengutip laman Reader's Digest.

1. Melipat telinga ke belakang

Di saat anjing melipat telinganya ke arah belakang, disertai kepala yang menunduk dan mulut tertutup rapat, itu bisa menandakan hewan itu marah padamu, kata April Olshavsky.

Olshavsky adalah penilai, pelatih, dan konsultan perilaku anjing di American Kennel Club.

"Bahasa tubuh adalah satu-satunya cara anjing dapat berkomunikasi dengan kita," jelasnya.

"Dengan mempelajari bahasa tubuh anjing, Anda dapat belajar banyak tentang emosinya."

Solusinya, usap bagian perut dan garuklah bagian telinganya, kata Olshavsky. "Kemungkinan anjing akan melupakan apa pun tindakan Anda yang membuatnya kesal," sebut dia.

Baca juga: Penyebab Anjing Peliharaan Mengikuti Anda Terus-menerus

2. Menguap

Jika anjing menguap dengan mulut terbuka lebar, kita sering mengartikan anjing itu bosan melihat tingkah laku kita.

Faktanya, itu tanda bahwa anjing peliharaan kita merasa stres, kesal dan gelisah, kata Sara Taylor CPDT-KA, direktur perilaku dan latihan hewan spcaLA.

Perhatikan situasi di mana anjing mulai menguap, dan kita harus menanganinya, kata Taylor.

3. Terus menjilati bibir

Anjing dapat menunjukkan kemarahan atau rasa stres dengan menjilat hidung dan bibirnya berulang kali, kata Taylor.

Kemungkinan anjing marah atau stres semakin besar jika dia menjilati bibirnya tanpa ada makanan di dekatnya.

Taylor mengaku dirinya kerap melihat anjing menjilati bibirnya saat dipeluk oleh anak kecil atau orang asing.

"Hentikan rangkulan atau pelukan apa pun," ucap dia.

Baca juga: 6 Makanan yang Tak Boleh Diberikan pada Anjing

Ilustrasi anjing bulldogPixabay/Black17BG Ilustrasi anjing bulldog
4. Tidak menatap mata kita

Jika seseorang memalingkan matanya dari kita, maka kita mengetahui jika orang itu sedang marah atau kesal kepada kita.

Hal serupa juga berlaku pada anjing, ujar Erin Askeland, CBCC-KA, CPDT-KA, pakar pelatihan dan perilaku anjing di Camp Bow Wow.

"Anjing yang senang dan nyaman kemungkinan besar bersedia melakukan kontak mata dengan pemiliknya dan mencari perhatiannya."

"Sedangkan anjing yang marah atau kesal dapat menghindari jenis interaksi ini dan menjauh dari pemiliknya, meninggalkan ruangan, atau tidur di tempat berbeda," cetus Askeland.

Untuk mengatasinya, sisihkan waktu untuk bersantai dengan anjing peliharaan, seperti membaca buku atau mendengarkan alunan musik yang lembut.

5. Tidak mau duduk atau diam

Ketika anjing diberi isyarat dan ia mengetahui isyarat tersebut, maka dia akan meresponnya dengan cepat.

Nah, jika anjing peliharaan tiba-tiba tidak lagi merespons isyarat yang kita berikan, ada indikasi dia sedang kesal terhadap sesuatu di sekitarnya atau kepada kita, tutur Askeland.

Sebelum kita juga merasa kesal, pikirkan bagaimana perasaan kita, apakah sedang stres, marah, panik, kesal, atau sedih. Sebab, perasaan kita dapat memengaruhi anjing, Askeland menambahkan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau