Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2020, 18:27 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing sering kali dibebaskan berkeliaran di dalam rumah. Bahkan sampai ada yang tidur dengan pemiliknya.

Namun terkadang ada situasi tertentu yang membuat hewan peliharaan terpaksa untuk 'diasingkan' sementara waktu.

Ternyata hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental hewan peliharaan.

Penelitian terbaru dari Ontario Veterinary College (OVC) University of Guelph menemukan, memisahkan anjing dari pemiliknya dapat meningkatkan stres.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Veterinary Medical Association mencatat, anjing yang dipisahkan dari pemiliknya menunjukkan lebih banyak tanda-tanda fisiologis serta perilaku ketakutan dan stres.

Dalam jangka pendek, stres dapat mengganggu kesejahteraan anjing. Bahkan yang lebih buruk, anjing terkadang bersikap agresif sebagai reaksi ketakutan, yang dapat berbahaya bagi manusia.

Baca juga: Benarkah Anjing Bisa Lihat Hantu?

"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dampak pemisahan anjing dari pemiliknya. Hal ini sering terjadi selama prosedur kedokteran hewan."

Demikian yang diungkap Prof Lee Niel dari Department of Population Medicine and the Col. K.L. Campbell Chair di Companion Animal Welfare kepada Guelph Today.

Penulis utama penelitian Anastasia Stellato mengatakan, tujuan penelitian ini adalah menemukan cara untuk mengurangi stres pada anjing.

Tak jarang saat diperiksa ke dokter hewan, anjing dipisahkan sementara dari pemiliknya. Ini ternyata membuat anjing merasa takut.

Beberapa anjing juga mengalami kecemasan saat dipisahkan dari pemiliknya. Ada yang seolah meminta bantuan kepada pemiliknya selama mengalami stres.

Awalnya penelitian ini dimaksudkan untuk mencari cara agar ketika anjing dibawa ke dokter hewan suasananya lebih positif.

Tapi hasil penelitian juga bisa berlaku bagi para pemilik hewan yang terpaksa memisahkan diri dari anjingnya untuk sementara waktu.

“Pengalaman negatif selama kunjungan ke dokter hewan membuat anjing merasa lebih stres pada kunjungan berikutnya. Masalahnya bisa semakin bertambah,” kata Stellato.

"Kami ingin mencoba menghentikan siklus ini sebelum mencapai titik di mana anjing mungkin menjadi agresif," tambahnya.

Baca juga: 4 Alasan yang Bikin Anjing Menjilat Secara Berlebihan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com