Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Anak Menggunakan Lebih dari Satu Gadget di Tengah Pandemi

Kompas.com, 7 Mei 2021, 12:43 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 meningkatkan penggunaan gadget atau gawai pada anak. Salah satu alasannya karena metode pembelajaran dari rumah.

Hal ini perlu menjadi perhatian orangtua karena banyak efek negatif yang bisa terjadi. Penelitian baru mengungkapkan, sekarang ini anak-anak banyak yang menggunakan layar bertumpuk.

Artinya, anak-anak menggunakan lebih dari satu gadget secara bersamaan dan tidak disadari oleh orangtua.

Penelitian yang diterbitkan dalam Study Finds menemukan, 2 dari 3 anak secara teratur menggunakan hingga empat gadget sekaligus.

Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh University of Leicester ini secara tidak langsung mengungkapkan bila penggunaan gadget di tengah pandemi bertambah buruk.

Selama ini, screen time atau penggunaan gadget pada anak selalu menjadi perbincangan khusus bagi orangtua.

Tak sedikit orangtua yang mengalami kesulitan untuk membatasi waktu anaknya bermain gadget. Adanya pandemi menambah masalah baru.

Sejumlah anak menjadikan gadget sebagai alat untuk menghilangkan kebosanan saat berada di rumah saja. Belum lagi gadget juga dibutuhkan untuk sekolah.

Hal ini membuat anak bisa menggunakan lebih dari satu gadget secara bersamaan. Misalnya anak menggunakan tablet untuk belajar sambil mendengarkan musik di perangkat elektronik lain.

Penggunaan bertumpuk ini bisa mendatangkan efek negatif. Mulai dari meningkatkan risiko obesitas dan diabetes hingga memengaruhi kualitas tidur anak.

Baca juga: Gadget Boleh untuk Anak, tapi Bonding Time Jauh Lebih Penting

Sementara itu, hasil penelitian juga mengungkapkan, walau teknologi memiliki sisi positif, ada beberapa risiko serius yang perlu dieksplorasi dan dipahami lebih lanjut.

Penelitian ini melibatkan sekelompok anak remaja dengan rentang usia 11-14 tahun dan sebanyak 90 persen dari partisipan memiliki ponsel sendiri.

Peneliti mengamati para partisipan dengan sangat cermat dan mencatat rutinitas harian serta jumlah jam tidur.

Setelah melakukan analisis, terungkap jika 59 persen dari partisipan menggunakan dua atau lebih gadget di waktu bersamaan setelah jam sekolah.

Penggunaan gadget di malam hari juga sangat tinggi, angkanya mencapai 65 persen. Tapi penggunaan gadget di akhir pekan memiliki persentase tertinggi yakni mencapai 68 persen.

Para peneliti prihatin jika anak-anak terus tumbuh dengan penggunaan lebih dari satu gadget dapat berdampak ke kondisi kesehatannya.

Bukan tidak mungkin anak-anak menaikkan angka diabetes dan kondisi kesehatan negatif lainnya di masa depan.

Baca juga: Anak Asyik dengan Gadget, Waspadai Bahaya Digital Eye Strain

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau