Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menulis dengan Tangan Membuat Anak Belajar Lebih Baik

Kompas.com, 15 Juli 2021, 09:48 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com – Pertumbuhan dan perkembangan seorang anak adalah hal yang sangat penting, baik bagi para orangtua maupun tenaga pendidik.

Agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik, orangtua dan pendidik pun berusaha melatih anak agar menguasai berbagai keterampilan dasar. Salah satunya, cara menulis dan menyerap informasi.

Nah, di era digital ini, banyak orangtua mengandalkan perangkat dan aplikasi untuk membantu anak-anak mereka belajar. Namun ternyata, cara terbaik untuk mengajarkan anak untuk menyerap informasi malah sedikit lebih kuno.

Ya, dengan menulisnya di atas kertas, bukan mengetik.

Menurut Study Finds, tulisan tangan dapat membuat pemahaman anak lebih baik jika dibandingkan dengan mengetik atau menonton video.

Temuan ini didapat dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hopkins University yang menyebutkan bahwa tulisan tangan dapat menjadi cara cepat dan efektif bagi anak untuk mempelajari beberapa keterampilan.

Beberapa orangtua dan guru mungkin bertanya-tanya mengapa tulisan tangan sangat penting ketika belajar, padahal menonton video online lebih praktis dam cepat.

Rupanya para peneliti menemukan bahwa tulisan tangan memiliki manfaat lebih dari sekedar membaca dan mengeja.

Baca juga: Rajin Menulis dengan Tangan Bikin Otak Tambah Cerdas

Dalam penelitian, para peneliti mengamati 42 peserta dengan tujuan untuk mempelajari abjad Arab. Mereka memisahkan para peserta ke dalam tiga kelompok, kelompo dengan kertas dan pena, kelompok mengetik, dan kelompok menonton video.

Setelah seluruh peserta melihat huruf Arab dalam video pendek, mereka harus menyelesaikan tes penilaian kecil.

Kelompok mengetik harus menemukan huruf yang sama di keyboard, kelompok video diperlihatkan video dan ditanya apakah ada huruf yang sama, sementara kelompok tulisan tangan harus menyalin huruf yang mereka lihat di atas kertas.

Para peneliti melakukan ini dengan memanfaatkan enam huruf berbeda, dan ketika selesai, semua anak mampu mengidentifikasi huruf-huruf itu.

Namun, meski semua anak berhasil, kelompok yang bekerja dengan menggunakan pulpen dan kertas menyelesaikan tugas mereka jauh kebih cepat dibanding kelompok lainnya. Mereka berhasil mengidentifikasi dan meniru huruf-huruf itu hanya dengan dua sesi belajar.

Lalu, para peneliti membuat anak-anak ini mengerjakan tugas lain, dan kelompok tulisan tangan kembali unggul.

Penelitian ini menunjukkan bahwa meski semua anak mampu mengenali huruf-huruf itu, kelompok tulisan tangan dapat mempelajarinya lebih cepat.

Jadi, jika Anda ingin anak lebih cepat memahami sesuatu, berikan kertas dan alat tulis, lalu biarkan mereka menuliskannya.

Baca juga: Menulis dengan Tangan Ternyata Sangat Baik untuk Otak, Ini Sebabnya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau