Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Disindir Mainan Sapu, Chef Arnold Tekankan Kesetaraan Gender

Kompas.com, 21 Juli 2021, 17:19 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arthur Miles Poernomo, putra Chef Arnold Poernomo yang baru berusia dua tahun, jadi sasaran komentar jahat warganet di Instagram baru-baru ini.

Hal ini berawal dari unggahan ibunya, Tiffany Soetanto berupa rekaman Arthur sedang asyik bermain boneka dan menyapu di area yang terlihat seperti ruang bermain pribadinya itu.

Unggahan itu mengundang nyinyiran dari oknum warganet yang seharusnya tidak pantas dilontarkan."Buset ini baby boy, kan? Masa anak cowok mainannya mainan buat cewek, hati-hati nanti sudah besarnya…?” demikian komentar yang masuk ke DM tersebut.

Tiffany kemudian mengunggah tangkapan layar berisikan komentar tersebut dan menambahkan komentar, “Emang kenapa kalau cowok main baby-babyan? Or sapu-sapuan? Terus kalau masak buat cewek juga?

Agaknya ia benar-benar heran dengan ulah dan pola pikir warganet tersebut. 

Baca juga: Demam BTS Meal, Anak Chef Arnold Ikutan Borong

Kalau nanti Arthur gede bisa jaga baby + rajin bersih2, i would be damn PROUD. Kasihan sih zaman sekarang masih ada yang pemikirannya kayak gini,” demikian caption tambahan yang diberikannya.

Wanita berusia 30 tahun itu keheranan karena masih ada orang yang mengaitkan antara jenis mainan dan pekerjaan rumah dengan jenis kelamin anak. Menurutnya, hal itu tak lagi relevan dengan perkembangan zaman seperti ini.

Maklum saja, masih banyak orang yang mengidentifikasikan boneka dan menyapu sebagai pekerjaan anak perempuan.

Chef Arnold mengunggah postingan menohok menjawab kritikan warganet pada perilaku buah hatinya Chef Arnold mengunggah postingan menohok menjawab kritikan warganet pada perilaku buah hatinya

Menanggapi hal ini, Chef Arnold memberikan komentar pedasnya untuk membela anaknya dan istrinya.

Salah satu juri Master Chef ini mengunggah sejumlah potret dengan caption yang tak kalah tajam dan menohok. Dalam pesannya itu, ia mengingatkan pentingnya kesetaraan gender termasuk dalam hal pembagian pekerjaan domestik.

Baca juga: Hindari Mengucapkan 3 Kalimat Ini kepada Anak Laki-laki

Misalnya dalam unggahan yang menampilkan potret dirinya mengenakan kemeja pink sembari minum dari cangkir dengan warna senada.

"Cup saya pink, baju saya pink, saya bisa masak, saya bisa bersih-bersih, saya bisa ngemong anak dan cuci & setrika baju Anda yang komen kerja di kantor, pakai jas, pakai laptop, hape keren, mobil sports keren dan sepatu kulit yang keren. Sekali kebeset pisau nangis kayak cewek"

Juru masak berdarah Surabaya itu juga mengingatkan warganet untuk tidak coba-coba memberikan komentar jahat kepada anak dan keluarganya.

Unggahan Chef Arnold mendapat perhatian publik dan dibagikan berulang kali di Instagram maupun Twitter. Banyak yang memuji sikap tegas pria berkulit putih itu serta gaya parenting yang diterapkannya bersama istrinya.

 Baca juga: Pentingnya Pendidikan Reproduksi bagi Anak Laki-Laki Agar Punya Empati

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau