Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Gaslighting, Kekerasan Mental yang Dituduhkan pada Lucas WayV

Kompas.com - 26/08/2021, 15:49 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Brides

KOMPAS.com - Dunia Kpop diguncang isu soal skandal kekerasan mental yang dilakukan oleh Lucas, anggota WayV.

Bintang yang sedang naik daun itu dituding melakukan gaslighting kepada sejumlah perempuan, termasuk mantan kekasihanya.

Hal tersebut dilakukannya dengan kerap meminta dibelikan rokok, pakaian mahal, dan membayarkan hotel. Namun, idol SM Entertainment ini disebut tetap tidak setia dan malah berselingkuh meskipun semua keinginannya telah dipenuhi.

Tidak ada konfirmasi jelas soal tuduhan ini, tetapi pria berusia 22 tahun dan label yang menaunginya telah menyatakan permintaan maaf secara terbuka.

Baca juga: Buntut Skandal Gaslighting, Lucas WayV Minta Maaf, Tim Fansite Terbesar di China Putuskan Mundur

Gaslighting memang jenis kekerasan mental yang kerap terjadi di dalam hubungan antarmanusia, termasuk percintaan. Perilaku ini berupa taktik manipulatif yang erat kaitannya dengan relasi kuasa.

Dalam hubungan percintaan yang seharusnya individu yang terlibat setara, hal ini jelas tidak dibenarkan.

Jeremy Bergen, psikoterapis di Chicago, mengatakan, gaslighting adalah pelecehan emosional yang berbahaya karena menyebabkan seseorang mempertanyakan dirinya sehingga sulit untuk mengidentifikasi tanda-tanda peringatan.

"Ini adalah taktik yang digunakan satu pasangan dalam upaya untuk mengerahkan kekuasaan, mendapatkan kendali atas, dan menimbulkan kerusakan emosional pada yang lain," terang pakar dalam soal konseling individu, keluarga, dan pasangan ini.

Kecenderungannya, perilaku ini memicu terbentuknya hubungan personal yang tidak sehat alias toxic relationship. Jenis kekerasan ini bisa berkembang pada pola negatif lainnya, termasuk kekerasan fisik, seksual, ataupun gender.

Baca juga: Kalimat Gaslighting yang Sering Tidak Disadari, Hati-hati

Ada banyak alasan yang menyebabkan seseorang melakukan gaslighting pada pasangannya.

Ada yang mempraktikkannya karena percaya itu adalah jalan satu-satunya agar hubungannya tetap berjalan.

Motif lainnya, orang tersebut merasa lebih baik dari pasangannya sehingga boleh mengatur segala sesuatunya.

"Terkadang, ada perasaan tulus, 'Jika saya mengendalikan orang lain, saya merasa lebih baik tentang di mana saya berada,' dan pencarian kekuatan adalah sesuatu yang mengekspresikan dirinya dalam hubungan," jelas Bergen.

Namun, sering kali perilaku gaslighting muncul karena seseorang begitu menikmati memegang kontrol dan kekuasaan. Bergen menekankan, sejumlah penelitian membuktikan ada beberapa individu yang benar-benar merasa senang memiliki kendali atas orang lain.

Baca juga: 7 Tanda Kita Mengendalikan Pasangan dan Cara Menghentikannya 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Brides
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com