"Vaksin mRNA (Pfizer) sangat ampuh dalam pembentukan antibodi, vaksin AstraZeneca sangat bagus dalam menghasilkan respons sel-T," kata Dr Parry.
Dalam hal memperkuat sistem kekebalan tubuh, Pfizer mungkin lebih baik menjaga dinding luar untuk mencegah Covid-19, sementara AstraZeneca bagus untuk menjaga bagian dalam.
Baca juga: Bolehkah Memakai Merek Vaksin Covid-19 yang Berbeda untuk Booster?
Kabar baiknya, dengan memudarnya efektivitas vaksin, namun vaksin masih merupakan alat pencegahan Covid-19 yang sangat baik.
Pada awal pandemi, vaksin yang dapat mengurangi kematian akibat Covid-19 hingga 50 persen.
Bahkan, dengan memudarnya efektivitas pada kelompok yang paling berisiko, perlindungan itu masih berada di kisaran 80-90 persen.
"Vaksin dinilai masih tetap bagus melindungi kita enam bulan kemudian. Ini lebih baik dari yang kami harapkan ketika kami merancang vaksin," kata Finn.
Selain itu, dia menambahkan, saat ini telah ada bukti yang memperlihatkan bahwa tingkat antibodi pada kelompok lansia bisa naik kembali dengan memberikan booster.
"Kami terus memantau dengan cermat angka-angka untuk melihat apakah [pemberian booster] ini dapat menurunkan jumlah kasus dan kematian," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.