Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Rock Disebut Punya Tengkorak T-rex Asli, Benarkah?

Kompas.com - 20/01/2022, 12:05 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Dengan panjang 147 centimeter dan lebar 81 centimeter, tengkorak ini jauh lebih kecil daripada seluruh kerangka Stan yang berukuran hampir 12 meter mulai dari moncong hingga ke ekor."

"Tingginya pun mencapai 3,6 meter hingga ke panggul," lanjut dia.

Meski demikian, Larson tidak mengetahui secara pasti siapa yang memiliki tengkorak asli dari Stan. Dia mengaku perusahaan lelang tidak bisa memberi tahunya mengenai keberadaan Stan.

"Kami berharap Stan akan pergi ke museum. Stan adalah spesimen yang sangat penting untuk sains," tutur dia.

Awal mula pelelangan Stan

Kisah di balik pelelangan Stan terungkap pada tahun 2015, ketika saudara laki-laki Larson, Neal Larson, pemegang saham minoritas BHI memutuskan untuk meninggalkan lembaga tersebut.

Dia meminta Peter Larson dan pemegang saham lainnya, Robert Farrar, agar BHI dilikuidasi.

"Dia mengajukan gugatan terhadap kami dan menang," kata Peter Larson.

"Tidak ingin melikuidasi, pengacara saya dan saya datang dengan ide untuk melepaskan Stan sebagai sesuatu yang bisa saya jual dan mendapatkan banyak uang," kata dia.

Stan akhirnya menjadi fosil termahal yang pernah dijual di ajang lelang.

Namun, banyak ahli paleontologi dan Society for Vertebrate Paleontology kecewa dengan penjualan tersebut karena mereka masih harus banyak belajar tentang Stan.

Misalnya, para peneliti tahu bahwa Stan sudah dewasa, tetapi mereka tidak yakin berapa usianya.

Sebab, mereka belum mengambil sampel bagian yang baik dari tulangnya, yang dapat mengungkapkan usia spesimen.

Spesimen T-rex yang berbeda usia juga dapat mengungkapkan bagaimana raja dinosaurus tumbuh saat mencapai usia akhir 20-an.

Baca juga: Luka di Tengkorak Ungkap T-rex Saling Gigit Muka Saat Pendekatan ke Lawan Jenis

Ahli paleontologi amatir Stan Sacrison menemukan Stan di Formasi Hell Creek, dekat kota Buffalo, South Dakota, pada tahun 1987.

Kemudian, para ilmuwan di BHI menghabiskan lebih dari 300.000 jam menggali dan mempersiapkan kerangka untuk dibawa berkeliling dunia pada 1990-an dan diperiksa dalam 100 penelitian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com