Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Pilihan Warna Krem di Rumah Kim Kardashian

Kompas.com, 23 Februari 2022, 10:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di balik penampilannya yang terkadang “ekstra”, rupanya Kim Kardashian memiliki rumah serba krem dengan dekorasi sederhana.

Menurut Kim, hal itu ia lakukan untuk membantunya bersantai dari kehidupannya yang hectic.

“Semua yang ada di rumah saya sangat minimalis,” ujar dia dalam sebuah video yang dirilis oleh Vogue pada Jumat (18/2/2022) lalu.

“Saya menemukan, ada begitu banyak kekacauan di dunia, sehingga ketika saya pulang, saya ingin suasana sunyi dan terasa tenang,” tambah dia.

Kendati demikian, nuansa berbeda ditemukan di kamar empat anak dari mantan suaminya, Kanye West.

Baca juga: Mengulik Perilaku Toxic Kanye West terhadap Kim Kardashian

Mereka memiliki kamar masing-masing, serta sebuah ruang bermain yang didekorasi dengan apa yang mereka sukai.

“Ada ruang bermain penuh dengan kekacauan. Untuk kamar anak, ada yang berwarna pink, ungu, biru, dan ada yang penuh dengan dinosaurus,” ujar Kim.

“Setiap anak dapat memiliki kamar tidur dengan seleranya sendiri. Namun di rumah utama, saya sangat menyukai ketenangan,” tambah dia.

Pendiri KKW Beauty ini juga mengaku kaget karena anaknya hanya bermain di tempat yang seharusnya, dan tidak pernah mengacak-ngacak rumah utama.

“Yang mengejutkan, keempat anak saya tidak pernah mengacak-ngacak rumah krem saya,” kata dia lagi.

Baca juga: Lagi, Kanye West Berusaha Gagalkan Status Lajang Kim Kardashian

Nah dalam video, Kim membawa penonton melihat ruang tamu dan ruang makannya, serta ruang duduk yang berada di sisi kamar tidurnya.

Dapur Kim pun terasa sederhana. Namun, ia menambahkan elemen dekoratif dengan meletakkan sebuah vas krem sederhana berisi rumput Pampas.

Kim meletakkan vas itu di atas sebuah meja besar berwarna putih yang memisahkan antara dapur dan ruang tamunya.

Nuansa monokromatik yang tenang dan nyaman juga terlihat di ruang duduk Kim.

Kim memiliki sebuah plush sofa dan kursi serta coffee table asimetris di dalamnya.

Mulai dari karpet berwarna krem polos dan wall art minimalis, semuanya benar-benar terlihat sempurna dan cocok satu sama lain.

Baca juga: Kim Kardashian Bangga North West Berbakat Dalam Melukis

Alasan Kim

Kim mulai mencari kedamaian dan ketenangan setelah perceraiannya dengan West pada 2021 silam.

Sebelum bercerai, dikabarkan West mengajukan tiga kondisi pada Kim.

Pertama, West meminta agar Kim tidak mentransfer aset yang mereka buat bersama dan bahwa dia melepaskan "hak istimewa pernikahan" sampai keputusan hak asuh dibuat.

Hal ini membuat semua komunikasi di antara keduanya dapat dimasukkan dalam catatan pengadilan.

Lalu ketentuan ketiga menyatakan, "hak penggantian" tetap utuh jika salah satu dari mereka tiba-tiba meninggal sebelum keputusan akhir tentang properti dibuat.

Baca juga: Lagi, Kanye West Berusaha Gagalkan Status Lajang Kim Kardashian

Pengacara rapper berusia 44 tahun itu mengatakan Kardashian menolak semua persyaratan West, dan sidang akan digelar pada Maret mendatang.

West juga dikabarkan melakukan beberapa perbuatan “toxic” pada Kim.

Baru-baru ini, West menyerang kekasih baru Kim, Pete Davidson, melalui Instagram.

Dia mengaku ingin bersatu kembali dengan ibu dari anak-anaknya, dan dia tidak menyukai kedekatan Davidson dengan Kim.

Bahkan saat menghadiri Super Bowl LVI di Los Angeles, West kembali menyerang Davidson.

Namun, Kim tak rupanya tak ingin anak-anaknya melihat adanya hal-hal negatif yang terjadi pada kedua orangtua mereka.

Bahkan, ia menyebut dirinya sendiri sebagai “biggest cheerleader” atau “pendukung terbaik” West di cover story majalah Vogue edisi Maret.

"Kita bisa merasa sangat terluka atau marah pada mantan."

"Tapi saya pikir di depan anak-anak, kita selalu harus mengatakan bahwa 'ayahmu yang terbaik,’ tidak peduli apa yang kita alami secara pribadi," kata dia kepada Vogue.

Baca juga: Mengulik Perilaku Toxic Kanye West terhadap Kim Kardashian

“Saya telah melakukan apa yang membuat orang lain bahagia sejak lama, dan dalam dua tahun terakhir ini saya memutuskan bahwa saya akan membuat diri saya bahagia."

"Dan itu terasa sangat menyenangkan. Saya pikir, penting untuk jujur pada diri sendiri tentang apa yang benar-benar membuat diri bahagia."

"Saya telah memilih diri saya sendiri, dan menurut saya, itu tidak apa-apa,” cetus dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau