KOMPAS.com - Kondisi bumi kian kritis. Bahkan, menurut laporan CarbonBrief, tahun 2021 lalu menjadi tahun terhangat di 25 negara, yang menandai adanya kerusakan yang terjadi.
Untungnya, kerusakan yang terjadi dan menyebabkan keadaan bumi memburuk ini rupanya bisa dicegah atau diminimalisasi dengan cara yang mudah dan hemat.
"Ada kesalahpahaman parah terkait anggapan bertindak untuk bumi harus mahal," kata Sheila Bonini, wakil presiden senior untuk keterlibatan sektor swasta di World Wildlife Fund.
"Faktanya, bertanggung jawab terhadap lingkungan seringkali malah menghemat uang kita,” sambung dia.
Baca juga: Sejauh Mata Memandang, Menjaga Bumi dengan Fesyen Berkelanjutan
Nah berikut ini, ada 10 cara hemat menurut organisasi Ocean Conservancy, World Wildlife Fund, dan Earth Action Network untuk membantu bumi di tahun 2022 ini.
Scara global, kita telah membuang hampir 40 persen makanan yang dihasilkan.
Padahal, makanan ang terbuang itu mewakili sekitar 10 persen emisi gas rumah kaca global loh.
Untuk itu, Bonini mengatakan, kita perlu menguranginya mulai saat ini.
Misalnya, dengan meluangkan waktu beberapa menit untuk merencanakan makanan apa yang ingin dikonsumsi sebelum berbelanja.
Kita juga bisa memanfaatkan freezer untuk menyimpan sisa makanan, dan memercayai indra sendiri, terlepas dari tanggal 'best before’ produk.
Sebab, banyak makanan yang masih aman untuk dimakan berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan setelah label “best before.”
Meski saat ini sudah banyak orang yang memahami konsep daur ulang, tak sedikit yang masih bingung tentang produk apa saja yang dapat didaur ulang oleh program daur ulang lokal kita.
Hal ini dapat membuat sampah makin menumpuk karena berakhir dengan daur ulang yang “gagal”.
"Sistem daur ulang dapat berbeda-beda, bergantung dengan domisili,” ujar manajer senior dari penelitian plastik untuk oraganisasi nirlaba Ocean Conservancy, Britta Baechler, PhD.
Untuk itu, carilah informasi terkait peraturan daur ulang dari program daur ulang lokal sebelumnya.
Baca juga: Gaya Hidup Sehari-hari yang Bisa Menjaga Bumi
Meski daur ulang adalah spirit yang baik, namun mengurangi limbah, terutama limbah plastik akan jauh lebih baik dalam menyelamatkan kelangsungan mahluk hidup dan mencegah penumpukkan sampah di laut.
Ada banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi pengunaan plastik.
Misalnya, menggunakan botol air yang dapat digunakan kembali atau membawa tas belanja sendiri.
Menurut Baechler, sedotan merupakan salah satu barang plastik yang paling banyak ditemukan di laut.
Sedotan sendiri memang tak memiliki potensi untuk didaur ulang atau digunakan kembali, sehingga kita hanya bisa membuangnya.
“Karena itu, mengurangi pemakaian barang ini dapat membantu memastikan sedotan ‘tak sengaja’ memasuki lingkungan kita,” kata Baechler.
Menurut EPA, jika semua orang tak menggunakan kendaraan bermotor untuk perjalanan pendek, kita bisa mengurangi sekitar dua juta dua juta metrik ton emisi CO2 per tahun.
Itu setara dengan menghilangkan 400.000 mobil dari jalan setiap tahun.
Memilih untuk berjalan kaki atau bersepeda dibandingkan memakai kendaraan bermotor juga akan membuat dompet kita lebih tebal.
EPA memperkirakan, melakukannya dapat membuat kita berhemat sebesar 9 juta dollar AS atau kira-kira Rp 130 miliar setiap tahunnya.
Baca juga: Jarang Cuci Pakaian Hingga Cermat Pilih Bahan, Cara Menjaga Bumi Lewat Busana
"Ini juga bisa menjadi cara yang bagus untuk beristirahat dari kehidupan kita yang sibuk dan mencari udara segar," tambah Bonini.
Salah satu cara untuk mengurangi penumpukkan sampah adalah dengan menggunakan barang bekas.
Hal ini dapat mencegah barang bekas berakhir di tempat pembuangan sampah dan mengurangi kebutuhan untuk memproduksi produk baru yang tentu memerlukan bahan dari sumber daya bumi.
Di saat yang sama, kita juga perlu menghapus kebiasaan membuang barang saat tak lagi menginginkannya.
Lebih baik, jual saja produk-produk itu di toko yang menerima pakaian bekas.
Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, Langkah Kecil untuk Menjaga Bumi
Ikut membantu membersihkan sampah plastik di sungai, pantai, atau jalanan, merupakan cara gratis untuk memperbaiki lingkungan dan menjaga kehidupan mahluk laut.
Konsumerisme memang dapat merugikan planet dan merusak lingkungan karena berpotensi membuat lebih menumpuknya sampah dan menghabiskan sumber daya yang berharga.
Jadi, cobalah untuk menjadi konsumen yang “sadar” dan memastikan uang kita memiliki manfaat positif bagi bumi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang