Penulis
Mereka hanya membawa bekal uang sekitar Rp 15.000 - Rp 20.000 yang ada di dompet masing-masing.
Meski begitu, ketiganya tetap merasa happy, karena pengalaman nongkrong di Citayam Fashion Week merupakan satu hal yang baru bagi mereka.
"Senang saja kepingin bertemu teman-teman baru. Ini saya ketemu Boy juga di sini waktu nongkrong beberapa hari lalu," kata Ridho.
Uang yang dikumpulkan dari uang saku sekolah itu nantinya digunakan untuk sekadar beli kopi starling (Starbucks keliling alias penjaja kopi keliling) atau beberapa makanan yang ada di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas.
"Ya paling beli makanan sama kopi. Diirit-irit saja sih," kata Rifki.
Rifky asal Depok berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.Mereka pun tidak takut kehabisan uang karena masing-masing sudah memiliki kartu berupa uang elektronik untuk ongkos PP naik KRL yang biayanya sekitar Rp 7.000 saja.
(Penulis Dinno Baskoro | Editor Wisnubrata)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang