Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Red Flag dalam Hubungan yang Wajib Dikenali Sebelum Pernikahan

Kompas.com, 26 Desember 2022, 16:15 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Red flag adalah tanda peringatan akan adanya pola atau perilaku tidak sehat yang dilakukan oleh pasangan kita.

Diartikan sebagai bendera merah, istilah ini merupakan kiasan untuk tanda bahaya dalam hubungan sehingga kita mungkin perlu mengakhirinya.

Namun tidak semua orang mudah menangkap red flag karena perasaan cinta terhadap pasangan biasanya mengaburkan penilaian.

Baca juga: 11 “Red Flag” yang Wajib Diwaspadai Saat Kencan Pertama

8 red flag dari pasangan yang wajib dikenali

Red flag biasanya diartikan sebagai sikap kasar atau perilaku agresi lainnya.

Namun ada beberapa tanda bahaya lain yang kerap luput dari perhatian gaslighting, manipulasi, narsisme atau perilaku toxic lainnya.

Padahal ini juga bisa berdampak buruk pada hubungan apalagi jika kita sudah mempertimbangkan untuk menikah dengan pasangan tersebut.

Agar tidak jatuh dalam kesalahan tersebut dan menderita dalam pernikahan, sebaiknya kenali delapan red flag seperti yang diuraikan oleh psikolog, dikutip dari Insider.

Sering berbohong

Pasangan yang kerap tertangkap basah berbohong bukanlah pertanda baik.

"Kita semua bersalah karena mengatakan white lies; namun, jika Anda memperhatikan bahwa pasangan Anda secara konsisten menipu atau terjebak dalam kebohongan, itu adalah tanda bahaya," kata Samara Quintero, terapis perkawinan dan keluarga berlisensi di Choose Therapy.

Baca juga: 7 Tanda Ini Buktikan Seseorang Berbohong, Apa Saja?

Kebohongannya bisa jadi kecil seperti tidak jujur soal tujuan hidupnya atau hal yang besar seperti jumlah hutang yang dimiliki.

"Dibohongi berulang kali dapat membuat sulit untuk membangun fondasi yang kokoh dalam hubungan atau menghancurkan yang telah Anda bangun, yang dapat menyebabkan masa depan yang goyah," kata Quintero.

Terus-menerus merendahkan kita

Mengetahui apa itu gaslighting bisa menyelamatkan seseorang dari orang yang manipulatif.pressfoto/ Freepik Mengetahui apa itu gaslighting bisa menyelamatkan seseorang dari orang yang manipulatif.
Pasangan yang sering mengkritik atau merendahkan, meskipun dengan cara yang halus atau pasif-agresif, dapat memengaruhi harga diri kita sekaligus red flag yang penting dikenali.

"Ini adalah bentuk pelecehan emosional yang dapat menimbulkan perasaan cemas dan tidak aman dalam hubungan," kata Quintero.

Baca juga: 7 Tahapan Gaslighting dalam Hubungan Percintaan, Awas Jadi Korban

Sebuah studi tahun 2013 menunjukkan bahwa pelecehan emosional bisa sama berbahayanya dengan pelecehan fisik.

Keduanya berkontribusi terhadap depresi dan harga diri yang rendah sehingga harus ditanggapi dengan serius.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau