KOMPAS.com - Cuddling atau berpelukan adalah kegiatan intim yang menimbulkan rasa nyaman, baik dalam hubungan romantis maupun hubungan pertemanan.
Sains membuktikan, cuddling bukan sekadar mencari kehangatan dari orang lain, melainkan juga memiliki manfaat kesehatan yang bisa dirasakan oleh tubuh dan otak.
Menurut dokter medis Poonam Sachdev di WebMd, ketika memeluk orang yang kita sayangi, hormon oksitosin, dopamin, dan serotonin akan dilepaskan.
Hormon oksitosin, yang juga dikenal sebagai hormon cinta akan menghubungkan dua orang dan membuat kita lebih mesra dengan pasangan.
Sachdev mengatakan, hormon oksitosin juga memiliki efek menenangkan dan membantu mengurangi stres.
Selain itu, cuddling dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung, serta meredakan rasa sakit karena pelepasan oksitosin menghambat reseptor rasa sakit.
Baca juga: 5 Manfaat Cuddling, Tak Harus Dilakukan dengan Pasangan
Bayi yang baru lahir juga bisa mendapatkan manfaat dari cuddling. Disebutkan Sachdev, ketika bayi berada dalam kontak kulit dengan orangtua, bayi kemungkinan menangis lebih sedikit dan tidur lebih nyenyak.
Saat bayi semakin terbiasa dengan cuddling, kadar oksigen dalam tubuhnya akan meningkat dan membantu perkembangan otak.
Sachdev juga menuturkan, cuddling dapat meningkatkan peluang bertahan hidup bagi bayi dengan ukuran yang terlalu kecil.
Menurut penulis Forbes Alison Escalante, rahasia cuddling adalah berpegangan erat sampai tubuh rileks dan memperkuat ikatan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.