Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cuddling, Rahasia Kedekatan yang Menyehatkan

KOMPAS.com - Cuddling atau berpelukan adalah kegiatan intim yang menimbulkan rasa nyaman, baik dalam hubungan romantis maupun hubungan pertemanan.

Sains membuktikan, cuddling bukan sekadar mencari kehangatan dari orang lain, melainkan juga memiliki manfaat kesehatan yang bisa dirasakan oleh tubuh dan otak.

Manfaat cuddling

Menurut dokter medis Poonam Sachdev di WebMd, ketika memeluk orang yang kita sayangi, hormon oksitosin, dopamin, dan serotonin akan dilepaskan.

Hormon oksitosin, yang juga dikenal sebagai hormon cinta akan menghubungkan dua orang dan membuat kita lebih mesra dengan pasangan.

Sachdev mengatakan, hormon oksitosin juga memiliki efek menenangkan dan membantu mengurangi stres.

Selain itu, cuddling dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung, serta meredakan rasa sakit karena pelepasan oksitosin menghambat reseptor rasa sakit.

Bayi yang baru lahir juga bisa mendapatkan manfaat dari cuddling. Disebutkan Sachdev, ketika bayi berada dalam kontak kulit dengan orangtua, bayi kemungkinan menangis lebih sedikit dan tidur lebih nyenyak.

Saat bayi semakin terbiasa dengan cuddling, kadar oksigen dalam tubuhnya akan meningkat dan membantu perkembangan otak.

Sachdev juga menuturkan, cuddling dapat meningkatkan peluang bertahan hidup bagi bayi dengan ukuran yang terlalu kecil.

Menurut penulis Forbes Alison Escalante, rahasia cuddling adalah berpegangan erat sampai tubuh rileks dan memperkuat ikatan.

Ia meyakini, dekapan erat selama cuddling bisa meredakan tekanan dalam tubuh.

Manfaat dari cuddling bahkan diketahui dapat mengurangi depresi bagi ibu pasca melahirkan.

Berapa lama cuddling yang ideal?

Durasi cuddling tergantung pada hubungan yang dijalani. Dalam hubungan romantis, waktu rata-rata untuk melakukan cuddling sekitar 30-40 menit, catat Lisa van Raatle dari Psychology Today.

Raatle juga mengatakan, rata-rata pasangan bisa melakukan cuddling sebanyak 3-5 kali seminggu.

Namun perlu diingat, tidak semua orang nyaman berpelukan terlalu lama. Maka dari itu, sebaiknya kita memahami apakah pasangan senang dipeluk atau tidak.

Posisi cuddling yang dapat dicoba

Annette McDermott dari Healthline memberikan gambaran mengenai posisi cuddling yang bisa dicoba.

1. Spoon

Posisi ini adalah yang paling umum diterapkan. Kedua pasangan berbaring miring ke samping, di mana salah satu yang lebih dominan berada di belakang dan memeluk pasangan di depan.

Namun, pasangan yang lebih dominan bisa jadi merasa sesak napas ketika menghirup napas dari belakang kepala pasangan di depan.

2. Cheek to cheek

Beberapa pasangan memilih posisi ini untuk menghindari sesi cuddling yang tidak nyaman.

Dalam posisi ini, kedua punggung pasangan saling berhadapan dan bagian bawah punggung dan bokong saling bersentuhan.

Menurut McDermott, posisi ini adalah cara untuk tetap terhubung secara fisik dengan pasangan tanpa mengganggu kebebasan masing-masing.

3. Leg hug

Posisi cuddling ini hanya membutuhkan satu tungkai, dan memberikan kebebasan pada pasangan untuk tidur di sisi tubuh mana pun.

Caranya mudah, yaitu menempatkan satu kaki di atas kaki pasangan.

McDermott menyarankan untuk mengubah posisi kaki agar pasangan yang dipeluk merasa nyaman.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/16/061946020/cuddling-rahasia-kedekatan-yang-menyehatkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke