Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab BAB Tidak Lancar, Bisa karena Stres dan Dehidrasi

Kompas.com - 01/09/2023, 09:35 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Buang Air Besar (BAB) tidak lancar bisa jadi keluhan yang menyakitkan.

Sembelit membuat sakit perut, kembung dan tinja menjadi keras sehingga dampaknya bisa lebih luas.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mendefinisikan sembelit sebagai BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Baca juga: 8 Penyebab BAB Berdarah yang Harus Diwaspadai

Masalah BAB memengaruhi 16 persen orang dewasa di AS dan meningkat dua kali lipat seiring bertambahnya usia.

Sekitar 33 persen orang dewasa berusia 60 tahun ke atas mengalami sembelit kronis.

6 penyebab BAB tidak lancar

BAB tidak lancar tidak hanya disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi.

Ada banyak faktor lain yang berpengaruh, yang sering kali tidak disadari.

Apa saja?

Dehidrasi

Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, tidak minum cukup air setiap hari adalah salah satu alasan utama orang mengalami sembelit.

“Setidaknya satu liter air biasanya masuk ke usus besar kita selama proses pencernaan, tetapi hanya sebagian kecil yang dikeluarkan melalui tinja kita,” kata ahli diet terdaftar yang berbasis di Nashville, Grace Goodwin Dwyer, M.S., M.A., R.D., L.D.N.

“Kotoran yang terlalu banyak airnya dikeluarkan, baik karena Anda dehidrasi atau karena jarang buang air besar, akan menjadi sangat keras.”

Baca juga: Fakta Minum Air Garam Bisa Cegah Dehidrasi di Cuaca Panas

Secara umum, laki-laki disarankan minum 3,7 liter air per hari sedangkan perempuan sekitar 2,7 liter.

Tak hanya air putih, minuman juga termasuk jus, kopi, susu, teh, dll.

Stres dan kecemasan

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bagi sebagian orang, stres dapat menyebabkan kecemasan, ketakutan, atau perasaan tidak berdaya.

Bisa juga menyebabkan respon yang lebih bersifat fisik, mulai dari detak jantung yang cepat dan pusing hingga sulit tidur dan, BAB tidak lancar.

Baca juga: 3 Komplikasi Serius Akibat Sembelit yang Tak Bisa Diabaikan

Mendalami pikiran dapat menjadi salah satu cara menenangkan pikiran.FREEPIK/TIRACHARDZ Mendalami pikiran dapat menjadi salah satu cara menenangkan pikiran.
“Stres dapat secara drastis mempengaruhi rasa lapar kita, menyebabkan sebagian orang makan secara emosional dan sebagian lagi menghindari makan,” kata Kristen Carli, R.D., praktisi nutrisi swasta di Scottsdale, Arizona.

“Ini juga dapat sangat mempengaruhi fungsi pencernaan kita.”

Baca juga: 6 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Pencernaan dan Usus

Penelitian tahun 2018 mengungkap hubungan langsung antara kesehatan mental dan kesehatan usus.

Stres kronis tidak hanya mempengaruhi mikrobiota usus tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya masalah pencernaan seperti buang air besar tidak teratur dan sindrom iritasi usus besar (IBS).

Kurang serat

Kita memiliki kebutuhan 14 gram makanan berserat setiap hari, yang kebanyakan tidak tercukupi sehingga BAB tidak lancar.

“Terkadang orang berpikir mereka perlu menambahkan suplemen seperti bubuk atau minuman untuk meningkatkan asupan serat,” jelas Carli.

“Tetapi saya menyarankan memulai dengan serat dari sumber makanan utuh karena selain rasanya lebih enak, sumber makanan utuh juga memberikan manfaat nutrisi tambahan seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.”

Baca juga: 7 Tips Makan Serat Tanpa Bikin Perut Kembung

Biji-bijian utuh—seperti beras merah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran—merupakan sumber serat tidak larut yang baik yang berguna menambah jumlah tinja.

Ukurannya lebih besar dan mencegahnya mengeras.

Perubahan pola makan

Ilustrasi makanan untuk membantu menghilangkan jerawat. Beberapa makanan sehat potensial digunakan sebagai penghilang jerawat alami. Shutterstock/Dean Drobot Ilustrasi makanan untuk membantu menghilangkan jerawat. Beberapa makanan sehat potensial digunakan sebagai penghilang jerawat alami.
Perubahan pola makan sering kali memicu efek jangka pendek seperti sembelit karena adaptasi yang tengah dilakukan sistem pencernaan kita.

“Jika Anda tidak makan banyak serat dan tiba-tiba mengonsumsi banyak serat, kemungkinan besar Anda akan mengalami beberapa gejala pencernaan yang tidak nyaman, seperti kembung dan gas,” jelas Carli.

Baca juga: Hindari 6 Pola Makan Ini setelah Umur 30 Tahun agar Tak Cepat Jompo

Makanan olahan yang tinggi natrium, serta pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat seperti diet ketogenik, juga menjadi penyebab buang air besar tidak teratur.

Menurut penelitian tahun 2022, makan terlalu banyak garam dapat menurunkan jumlah air dalam kotoran, membuatnya lebih keras dan sulit dikeluarkan.

Konsumsi obat atau suplemen tertentu

Zat besi dan kalsium merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan darah dan tulang, namun jika dikonsumsi terlalu banyak dapat memperlambat fungsi usus, sehingga menyebabkan sembelit.

Jenis obat-obatan tertentu juga memberi efek serupa seperti antihistamin, opioid, obat tekanan darah, dan bahkan antidepresan.

Ada obat yang bekerja memperlambat waktu makanan melewati saluran pencernaan dan ada juga yang mengurangi cairan.

Baca juga: Ketahui, Manfaat hingga Efek Samping Suplemen Kolagen bagi Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com