Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 29 Oktober 2023, 09:20 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Sakit perut bisa datang dengan sensasi nyeri, mulas, kembung, mual, diare sampai muntah.

Apa pun gejalanya, kondisi tersebut tentu membuat tubuh terasa tidak nyaman.

Namun jangan langsung minum obat untuk menghilangkan sakit perut yang mengganggu itu.

Menurut dokter pengobatan keluarga Cleveland Clinic, Matthew Goldman, MD ada lima cara untuk mengobati sakit perut tanpa harus pergi ke rumah sakit.

Baca juga: 9 Makanan Pemicu Sakit Perut dan Kembung

Apa saja?

Mengonsumsi jahe

Riset membuktikan, jahe adalah rempah yang ampuh meredakan mual dan muntah.

Selain itu, jahe juga mengandung efek antiinflamasi, antioksidan, antitumor, dan antiulkus.

Cobalah mengonsumsi jahe baik dalam bentuk segar, kering atau bubuk tapi jangan terlalu banyak.

“Penting untuk menyadari bahwa banyak minuman jahe komersial yang beredar di pasaran saat ini mungkin sebenarnya tidak mengandung banyak jahe asli, dan dalam beberapa kasus, mungkin tidak mengandung jahe sama sekali,” jelas Dr. Goldman.

Baca juga: Mengenal 7 Manfaat Teh Jahe untuk Kesehatan Menurut Para Ahli

Banyak yang menggunakan perasa buatan untuk meniru atau mengandung jahe yang sangat minim.

Cracker asin

“Saat perut Anda terasa kurang enak, carilah makanan rendah lemak, hambar, dan sedikit asin,” saran Dr. Goldman.

Untuk hasil terbaik, makan lah dalam porsi kecil sepanjang hari.

Berdasarkan riset, makanan ringan dengan rasa asin itu berguna untuk mengobati sakit perut karena:

  • Menyerap sebagian asam penyebab iritasi yang ada saat perut kosong.
  • Mencegah keluarnya asam di lambung (makanan yang lebih berat cenderung menyebabkan produksi asam lebih banyak).
  • Tidak berbau sehingga tidak mudah menyebabkan mual
  • Mengandung garam untuk membantu menggantikan elektrolit yang hilang.

Baca juga: Makanan Asin Memicu Tekanan Darah Tinggi? Ini Penjelasan Dokter

Jika kurang suka asin, kita bisa mendapatkan manfaat yang serupa dari menu seperti"

  • Pisang.
  • Saus apel.
  • Yogurt.
  • Sup bening.
  • Jeli
  • Pati rebus seperti kentang dan sayuran.
  • Mie.
  • Beras.
  • Roti panggang gandum.
  • Gandum.

Perbanyak cairan

Ilustrasi minum air putih. Minum air putih terlalu banyak bisa sebabkan hiponatremia. Ilustrasi minum air putih. Minum air putih terlalu banyak bisa sebabkan hiponatremia.

Asupan cairan sangat penting saat sakit perut khususnya jika kita muntah dan diare.

"Minumlah banyak-banyak sepanjang hari,” saran Dr. Goldman.

“Karbonasi mungkin berguna kecuali Anda mengalami kembung. Jika ya, hindari minuman berkarbonasi sama sekali.”

Dia juga menyarankan larutan elektrolit oral, yang mengandung mineral seperti potasium dan magnesium, daripada minuman olahraga.

Baca juga: Kenali, Bahaya Konsumsi Minuman Elektrolit Berlebihan

“Minuman olahraga dirancang untuk menggantikan cairan yang keluar dari keringat, tapi skenarionya berbeda dengan apa yang terjadi saat Anda muntah atau diare,” lanjutnya.

Selain itu, minuman tersebut juga cenderung tinggi gula yang malah akan memberi makan bakteri jahat di usus.

Hindari makanan tertentu

“Ada bukti bahwa pasien dengan sakit perut merasa lebih buruk setelah makan makanan tertentu,” kata Dr. Goldman.

“Makanan ini tidak hanya menghasilkan gas – tetapi juga dapat meningkatkan mual, kembung, muntah dan/atau diare.”

Dianjurkan untuk menghindari makanan seperti:

  • Pedas atau berbau seperti pizza, bawang bombay dan salsa.
  • Tinggi lemak seperti ayam goreng, sosis, bacon, dan daging sapi panggang.
  • Bersifat asam seperti kopi, jus jeruk, jus tomat, dan alkohol.
  • Manis seperti soda dan minuman olahraga.

Baca juga: 5 Penyebab Tersering Anak Sakit Perut

Sabar

Tubuh butuh waktu beberapa hari untuk sembuh dari masalah perut, apa pun pemicunya.

“Lamanya pemulihan sakit perut bisa sangat bervariasi tergantung penyebab dan tingkat keparahan ketidaknyamanannya," jelas Dr. Goldman.

Dalam banyak kasus, sakit perut ringan yang disebabkan oleh pola makan yang tidak bijaksana atau gangguan pencernaan sementara dapat hilang dalam beberapa jam hingga sehari.

“Namun, jika sakit perut terus berlanjut, parah, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan panduan pemulihan.”

Baca juga: 10 Hal yang Dapat Menyebabkan Sakit Perut di Pagi Hari

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau