Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 7 Agustus 2024, 16:55 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Rambut tipis, halus, dan lepek memang sering kali mengganggu rasa percaya diri. Ada banyak faktor yang menyebabkan rambut tipis, mulai dari genetik sejak lahir, rontok karena stres, perubahan hormon, atau kondisi kesehatan tertentu.

Terkait adanya masalah kesehatan tertentu atau tidak, kamu perlu berkonsultasi pada dokter untuk menemukannya.

Namun di luar masalah kesehatan, ada beberapa cara alami yang bisa kamu lakukan untuk membuat rambut lebih tebal.

Baca juga: 8 Cara Merawat Rambut yang Sering Dicatok

Cara Membuat Rabut Lebih Tebal

1. Konsisten Mengoleskan Minyak

Beberapa minyak, seperti minyak kemiri, minyak kelapa, atau minyak aras bisa membantu menumbuhkan rambut.

Oleskan secukupnya pada kulit kepala dan pijatlah perlahan. Hal ini akan meningkatkan aliran darah ke folikel dan membuat rambut lebih tebal dari akarnya. Sebaiknya, diamkan minyak tersebut selama sekitar 3-5 jam sebelum keramas.

2. Kurangi Penataan Rambut dengan Suhu Panas

Sudah menjadi rahasia umum, semakin sering mengekspos rambut dan kulit kepala pada suhu panas, seperti catokan rambut atau pengering rambut akan membuat rambut semakin rapuh dan patah. Bahkan, dapat merusak waktu dalam jangka panjang.

Sebagai alternatif, setelah mencuci rambut coba gunakan kaus katun bekas atau handuk mikrofiber untuk menyerap kelebihan air dan biarkan rambut kering secara alami.

3. Menyisir Rambut dengan Hati-hati

Menyisir rambut tampaknya sepele, karena semua orang bisa melakukannya. Namun, penting untuk menyisir rambut dengan benar dan tidak agresif.

Jangan menarik rambut dengan sisir secara berulang-ulang. Karena akan menyebabkan kerusakan. Yang harus dilakukan adalah menggunakan sisir bergigi jarang untuk mengatasi simpul-simpul rambut. Sisir ini cukup lembut, dan merapikan rambut dengan meminimalisir kerontokan.

Mulailah menyisir dari ujung rambut dan kemudian naik ke atas menuju akar rambut. Namun, jika kamu memiliki rambut keriting, yang terbaik sebenarnya adalah menggunakan jari-jari tangan untuk mengurai rambut.

Baca juga: 6 Cara agar Rambut Cepat Panjang, Rutin Potong

4. Konsumsi Makanan Bergizi

Mengonsumsi nutrisi dan makanan tertentu secara teratur juga bisa membantu membuat rambut tumbuh lebih tebal.

Kamu bisa mengonsumsi makanan sumber protein tanpa lemak, asam lemak omega-3, vitamin yang larut dalam lemak, vitamin B-kompleks dan zat besi.

Beberapa sumber makanan terbaik untuk mendukung pertumbuhan rambut, di antaranya salmon, telur, kacang tanah, bayam, dan alpukat.

5. Perhatikan Pemakaian Shampo

Ada tiga hal yang perlu diingat ketika berbicara tentang sampo. Frekuensi, kualitas, dan bahan-bahannya.

Keramas terlalu sering atau pun terlalu jarang dapat menurunkan kualitas rambut, termasuk membuat rambut menjadi kering. Amannya, kamu bisa keramas setiap dua hari sekali.

Kemudian, pastikan memilih sampo yang mencantumkan kata-kata seperti 'bebas sulfat' dan 'bebas paraben' dalam sampo. Meskipun keduanya adalah surfaktan, keduanya dapat membuat rambut kering dan menyebabkan kerusakan.

Terakhir, penting juga untuk memastikan sampo kamu mengandung bahan-bahan yang membantu pertumbuhan dan yang membuat rambut mengembang tampak lebih tebal.

Baca juga: Apakah Keramas Setiap Hari Bikin Rambut Rontok?

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau