Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Rahasia Atasi Kebotakan dan Rambut Rontok Minim Efek Samping

Kompas.com, 26 Juni 2024, 16:28 WIB
Putri Rahmadhini,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Peningkatan pasar perawatan rambut (hair care) di Indonesia diperkirakan bakal mencapai Rp 1,5 triliun. Salah satu pemicunya adalah tingginya minat generasi milenial dan gen X terhadap produk penumbuh rambut.

Hal itu sejalan dengan kesadaran akan masalah rambut rontok dan menipis pada usia 26 tahun ke atas.

Kebutuhan tersebut pada akhirnya mendorong konsumen membeli produk perawatan rambut yang mampu mengatasi kebotakan dan rambut rontok. Saat ini, produk dengan kandungan minoxidil paling banyak dicari.

Sayangnya, masih banyak konsumen yang belum menyadari efek samping minoxidil. Meski membantu pertumbuhan rambut, minoxidil memiliki sejumlah efek samping yang cukup mengkhawatirkan.

Minoxidil bekerja dengan memperlancar aliran darah yang membawa nutrisi ke sel-sel rambut sehingga rambut tumbuh lebih lebat. Namun, penggunaan tanpa pengawasan dokter dapat menimbulkan ketergantungan.

Setelah pemakaian produk dengan kandungan minoxidil lebih dari 90 hari dan berhenti, kerontokan rambut akan jauh lebih parah dibandingkan sebelum penggunaan produk.

Perlu diketahui, minoxidil adalah obat keras yang harus digunakan di bawah pengawasan dokter. Pemakaian tanpa kontrol bisa menyebabkan iritasi kulit kepala, kemerahan, gatal-gatal, dan pertumbuhan rambut abnormal pada wanita.

Ilustrasi rambut rontok.Dok. Envato Ilustrasi rambut rontok.

Meningkatnya kebutuhan akan produk perawatan rambut yang aman mendorong inovasi dengan menggunakan bahan alami. Salah satunya adalah redensyl.

Redensyl berbahan alami dan dirancang untuk merangsang pertumbuhan rambut dengan mengaktifkan sel induk di folikel rambut.

Para dokter menilai redensyl sebagai penumbuh rambut generasi baru yang lebih aman dari minoxidil.

"Redensyl relatif aman digunakan daripada minoxidil karena terbuat dari ekstrak tumbuhan sehingga minim efek samping," ujar dr Ary Andri dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (25/6/2024).

Pernyataan tersebut didukung hasil penelitian oleh Nezih Karaca dan Nebahat Demet Akpolat yang berjudul “A Comparative Study between Topical 5 Percent Minoxidil and Topical ‘Redensyl, Capixyl, and Procapil’ Combination in Men with Androgenetic Alopecia”.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan produk berbahan redensyl lebih efektif dan memuaskan dibandingkan minoxidil.

Ilustrasi serum rambut.Dok. Envato Ilustrasi serum rambut.

Selain itu, redensyl juga menawarkan pendekatan inovatif dan efektif bagi pengguna yang khawatir dengan efek samping minoxidil. Redensyl bekerja dengan merangsang sel induk rambut, memperpanjang fase anagen (fase pertumbuhan rambut), dan meningkatkan kepadatan rambut.

Jadi, redensyl jauh lebih aman digunakan sebagai penumbuh rambut dengan efek samping yang minimal.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau