Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 25 Agustus 2024, 14:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Sotheby's

JAKARTA, KOMPAS.com – Tas Hermes Birkin menjadi salah satu tas mewah yang diincar banyak orang.

Bahkan, tas ini juga digunakan oleh beberapa publik figur ternama seperti Victoria Beckham, Khloe Kardashian, dan Jennifer Lopez.

Dilansir dari Sotheby’s, Minggu (25/8/2024), ada beragam alasan mengapa tas Hermes Birkin dihargai sangat mahal dan menjadi incaran banyak orang.

Baca juga: Jane Birkin dan Hermes, Berawal dari Keluhan di Pesawat

Setelah membacanya, mungkin kamu tidak heran jika ada orang-orang yang rela membeli tas Hermes Birkin palsu demi terlihat bergengsi.

Kenapa Tas Hermes Birkin Mahal?

Menurut situs remi milik salah satu perusahaan makelar perhiasan terbesar di dunia ini, ada beragam faktor yang membuat harga tas Hermes Birkin mahal, termasuk versi bekasnya.

Beberapa di antaranya adalah kondisi, ukuran, material, warna, dan stempel tanggal.

1. Kondisi

Ada dua kondisi yang membuat harga tas ini mahal. Pertama adalah tas Hermes Birkin yang baru dibeli di toko.

Kedua, tas yang belum pernah dibawa ke mana-mana, masih memiliki kotak asli, dan plastik pelapis asli pada perangkat keras tas.

Harga tas yang sudah pernah dipakai, plastik sudah dilepas, dan memiliki sedikit tanda keausan juga masih tergolong mahal. Namun, tidak semahal tas dalam dua kondisi di atas.

2. Ukuran

Dalam beberapa tahun terakhir, tas Hermes Birkin 25 yang berukuran lebih kecil tengah diminati. Jadi, umumnya ukuran ini lebih mahal daripada Hermes Birkin 30, Hermes Birkin 35, atau Hermes Birkin 40.

Jika tertarik membeli tas Hermes Birkin 25 kondisi bekas, jumlahnya lebih sedikit di situs-situs resmi yang menjualnya. Sementara itu, Hermes Birkin 30 adalah yang paling populer dan mudah dicari.

Baca juga: 8 Cara Membedakan Tas Hermes Birkin Palsu dan Asli

3. Material

Material yang digunakan untuk memproduksi tas Hermes Birkin menjadi salah satu faktor penting dalam harga jualnya.

Pada umumnya, kulit lebih murah daripada kulit burung unta, kadal, atau buaya. Namun, ada pengecualin perihal Hermes Birkin.

Hermes Birkin 40 atau Hermes Birkin 35 yang berusia 10 tahun lebih, dengan tanda-tanda keausan, bisa dihargai lebih rendah daripada Hermes Birkin 25 baru di toko yang materialnya kulit Togo (kulit anak sapi atau kerbau).

Secara umum, burung unta adalah material yang paling tidak populer. Sementara kadal kurang populer dibandingkan buaya.

4. Warna

Tas dengan warna netral atau pucat adalah yang paling diminati. Tas Hermes Birkin berwrana cerah memiliki harga yang lebih rendah daripada yang berwarna netral atau pastel.

Sebab, permintaannya tidak begitu banyak. Meski begitu, ada beberapa warna yang lebih populer. Misalnya saja Hermes Birkin Rose Gold atau Hermes Birkin Brushed Palladium yang menjadi edisi terbatas.

Baca juga: 6 Warisan Mode Jane Birkin, Tak Hanya Hermes Birkin

5. Stempel tanggal

Stempel tanggal pada tas Hermes Birkin juga bisa memengaruhi harga. Tas terbaru dijual dengan harga tertinggi, terutama jika dalam kondisi prima seperti poin nomor satu.

Sementara itu, tas dengan stempel tanggal yang lebih tua memiliki harga yang lebih murah. Tas yang berusia lima tahun atau lebih cenderung dijual dengan harga yang lebih rendah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau