Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagian orangtua mungkin sering memberikan makan pada anak-anaknya tanpa terjadwal
Ketika anak merengek, misalnya, ada yang mengasumsikan bahwa hal tersebut terjadi karena anak kelaparan. Alhasil, makanan pun diberikan setiap anak merengek.
Padahal, khusus anak berusia 6-12 bulan, memiliki jadwal makan yang konsisten sangat penting.
“Yang terpenting itu menjadwalkan memberikan makan. Harus disiplin,” terang dokter spesialis anak di Klinik Armedika dr. Wanda Gautami, Sp.A, dalam sesi diskusi daring pada Sabtu (21/9/2024).
Baca juga: Cara Nana Mirdad dan Andrew White Biasakan Anak Makan Sayur
Misalnya, ketika anak menangis, orangtua langsung memberinya air susu ibu (ASI), padahal belum jadwalnya.
Wanda mengatakan, ada baiknya anak tidak diberikan ASI pada pukul 09.00 WIB, jika anak sudah diberi makanan pendamping ASI (MPASI) pada pukul 08.00 WIB. Hal ini dilakukan, untuk melatih perutnya mengenal rasa lapar dan kenyang.
“Perut anak tidak belajar mengenal rasa lapar dan kenyang. Jadi, jadwal makan itu hal yang penting,” kata Wanda.
Seperti apa jadwal makan yang konsisten?
Wanda menjelaskan, tidak ada aturan saklek yang harus diikuti saat membuat jadwal makan yang konsisten untuk si kecil. Orangtua bisa membuatnya berdasarkan kondisi masing-masing anak.
Sebagai contoh, bayi selalu tidur setiap pukul 08.00-10.00 WIB setiap hari. Jadi, ia harus diberi MPASI beberapa jam sebelumnya, misalnya setiap pukul 07.00 WIB.
Baca juga: Jangan Beri MPASI Saat Anak Berusia 4 Bulan, Simak Penjelasannya
Ketika bayi baru bangun, jangan langsung berikan MPASI, tetapi makanan ringan yang teksturnya juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan bayi sesuai usianya.
“Supaya dia tidak makan dalam keadaan mengantuk. Siapa yang mau makan, saat anak mengantuk?” tutur Wanda.
Menurut dia, pemberian jenis makanan dan jadwal makan yang kurang pas akan memengaruhi perasaan anak untuk menelan makanan.
“Kadang, kita sebagai orangtua bilang anak enggak mau makan. Padahal, sebenarnya anaknya mengantuk, jadwal makannya enggak pas, teksturnya enggak pas. Jadi, anak enggak mau makan,” tutur dia.
Terkait jadwal pemberian ASI, Wanda menyarankan sekitar dua sampai tiga kali sehari. Namun, jangan memberikan ASI tepat setelah bayi selesai makan.
“Harus ada jadwal pemberian susu. Susu adalah makanan, bukan minuman yang habis kita makan, kita minum susu. Untuk bayi, susu adalah makanan,” ucap dia.
Jika ibu membutuhkan bantuan, ibu bisa konsultasi dengan bidan, konselor laktasi, atau dokter anak terkait penyusunan jadwal makan anak dan pemberian ASI.
Baca juga: Jangan Biasakan Anak Makan Sambil Main Gadget
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang