Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com – Perkembangan anak adalah satu dari dua hal penting pada diri anak, terutama ketika mereka menginjak masa golden age alias rentang usia 0-5 tahun.
Dalam dunia kedokteran anak, perkembangan berbeda dengan pertumbuhan. Parameter perkembangan adalah kemampuan anak yang mencakup motorik kasar dan halus.
Kemudian bahasa dan cara berbicara, kemandirian untuk melakukan sesuatu seperti memakai baju atau cuci tangan sendiri, serta berjalan.
Baca juga:
Dokter spesialis anak di Klinik Armedika dr. Wanda Gautami, Sp.A menuturkan, salah satu yang termasuk dalam parameter perkembangan anak, yang mungkin sering luput dari orangtua, adalah oral-sensory motor.
“Usia 6-12 bulan adalah proses perkembangan oral-sensory motor,” kata dia dalam sesi diskusi daring, Sabtu (21/9/2024).
Dikutip dari Children’s Wisconsin, Rabu (25/9/2024), sistem perawatan kesehatan independen di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), oral-sensory motor mengacu pada aspek oral motorik dan oral sensorik dalam perkembangan anak.
Oral motorik adalah bagaimana otot-otot mulut berfungsi.
Misalnya, seberapa kuat otot-otot mulut tersebut, seberapa baik mereka mengoordinasikan rentang gerakan, dan seberapa jauh mereka bisa bergerak saat mengolah makanan di mulut.
Sedangkan oral sensorik adalah bagaimana jaringan mulut merasakan informasi sensorik, seperti rasa, suhu, dan tekstur makanan.
MPASI adalah makanan pendamping air susu ibu. Mulai usia enam bulan, bayi sudah bisa diberi makanan orang dewasa.
Hanya, teksturnya disesuaikan dengan panduan pemberian MPASI berdasarkan usia bayi.
Wanda mengungkapkan, perkembangan oral-sensory motor anak berkaitan dengan cara orangtua memberikan MPASI.
“Anak akan belajar di mulutnya, sensorik dan motorik, dengan cara orangtua menaikkan tekstur,” jelas dia.
Baca juga:
Pada usia 6-9 bulan, tekstur MPASI dalah puree atau lumat (mashed). Kemudian, pada usia 9-12 bulan, teksturnya adalah cincang halus (minced), cincang kasar (chopped), dan finger food.
Finger food adalah makanan yang bisa dipegang, digigit, dan dikunyah oleh anak pada usia tersebut.
“Kalau orangtua enggak menaikkan tekstur, istilahnya bubur terus sampai usia 12 bulan, anak enggak bakal belajar mengunyah. Pada akhirnya, akan timbul masalah pada kemudian hari,” papar Wanda.
Beberapa masalah yang bisa terjadi adalah anak masih mengemut dan melepeh makanan ketika seharusnya sudah mulai belajar makan seperti orang dewasa.
“Kalau misalnya ada anak yang sampai usia 2-3 tahun masih ngemut-ngemut, masih suka melepeh, dan makannya lama sampai satu jam, barangkali ada masalah ketika di proses perkembangan makan ini, di usia 6-12 bulan,” kata Wanda.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangSieh dir diesen Beitrag auf Instagram an