KOMPAS.com - Memasuki tahap lansia atau lanjut usia bukan sekedar ditandai oleh rambut putih dan kulit yang kendur serta keriput.
Perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia mencakup berbagai aspek, mulai dari fisik hingga mental. Berbagai karakteristik ini bisa dilihat dari cara tubuh merespons aktivitas sehari-hari.
Melansir Mayo Clinic, berikut sejumlah ciri bahwa seseorang sudah memasuki tahap usia lanjut.
Baca juga: 5 Penyakit yang Sering Menyerang Lansia
Perubahan paling umum dalam sistem kardiovaskular adalah pengerasan pembuluh darah dan arteri, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Oleh karena itu, otot jantung harus mengalami penyesuaian terhadap peningkatan beban kerja.
Detak jantung saat istirahat akan tetap sama, tetapi tidak akan meningkat sebanyak ketika beraktivitas saat masih muda.
Perubahan ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau yang disebut sebagai hipertensi, dan masalah kardiovaskular lainnya.
Seiring bertambahnya usia, ukuran tulang cenderung mengecil dan kepadatannya juga menurun, sehingga membuatnya menjadi lebih lemah.
Perubahan tulang terkait penambahan usia juga dapat menyebabkan seseorang menjadi sedikit lebih pendek.
Otot cenderung kehilangan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas, yang dapat mempengaruhi koordinasi, stabilitas, dan keseimbangan.
Perubahan ini meningkatkan risiko seseorang terjatuh, yang dapat menyebabkan patah tulang.
Baca juga: 7 Penyebab Lansia Sulit Tidur Nyenyak di Malam Hari
Perubahan struktural terkait penambahan usia pada usus besar, dapat menyebabkan sembelit lebih sering terjadi.
Faktor lain yang berkontribusi termasuk kurangnya olahraga, kekurangan cairan, dan rendahnya asupan serat dalam makanan.
Obat-obatan seperti diuretik dan suplemen zat besi, serta kondisi medis tertentu seperti diabetes, juga dapat menyebabkan sembelit.
Kandung kemih menjadi kurang elastis seiring bertambahnya usia, sehingga perlu buang air kecil lebih sering.