Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Ciri Lansia, Bukan Sekadar Beruban dan Kulit Keriput

Kompas.com, 4 November 2024, 20:05 WIB
Rebecca Rosevanya Johanna Rudiansyah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki tahap lansia atau lanjut usia bukan sekedar ditandai oleh rambut putih dan kulit yang kendur serta keriput.

Perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia mencakup berbagai aspek, mulai dari fisik hingga mental. Berbagai karakteristik ini bisa dilihat dari cara tubuh merespons aktivitas sehari-hari.

Melansir Mayo Clinic, berikut sejumlah ciri bahwa seseorang sudah memasuki tahap usia lanjut.

Baca juga: 5 Penyakit yang Sering Menyerang Lansia

1. Sistem Kardiovaskular

Perubahan paling umum dalam sistem kardiovaskular adalah pengerasan pembuluh darah dan arteri, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Oleh karena itu, otot jantung harus mengalami penyesuaian terhadap peningkatan beban kerja.

Detak jantung saat istirahat akan tetap sama, tetapi tidak akan meningkat sebanyak ketika beraktivitas saat masih muda.

Perubahan ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau yang disebut sebagai hipertensi, dan masalah kardiovaskular lainnya.

2. Tulang, Sendi, dan Otot

Seiring bertambahnya usia, ukuran tulang cenderung mengecil dan kepadatannya juga menurun, sehingga membuatnya menjadi lebih lemah.

Perubahan tulang terkait penambahan usia juga dapat menyebabkan seseorang menjadi sedikit lebih pendek.

Otot cenderung kehilangan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas, yang dapat mempengaruhi koordinasi, stabilitas, dan keseimbangan.

Perubahan ini meningkatkan risiko seseorang terjatuh, yang dapat menyebabkan patah tulang.

Baca juga: 7 Penyebab Lansia Sulit Tidur Nyenyak di Malam Hari

3. Sistem Pencernaan

Perubahan struktural terkait penambahan usia pada usus besar, dapat menyebabkan sembelit lebih sering terjadi.

Faktor lain yang berkontribusi termasuk kurangnya olahraga, kekurangan cairan, dan rendahnya asupan serat dalam makanan.

Obat-obatan seperti diuretik dan suplemen zat besi, serta kondisi medis tertentu seperti diabetes, juga dapat menyebabkan sembelit.

4. Kandung Kemih dan Saluran Kemih

Kandung kemih menjadi kurang elastis seiring bertambahnya usia, sehingga perlu buang air kecil lebih sering.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau