KOMPAS.com - Memasuki tahap lansia atau lanjut usia bukan sekedar ditandai oleh rambut putih dan kulit yang kendur serta keriput.
Perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia mencakup berbagai aspek, mulai dari fisik hingga mental. Berbagai karakteristik ini bisa dilihat dari cara tubuh merespons aktivitas sehari-hari.
Melansir Mayo Clinic, berikut sejumlah ciri bahwa seseorang sudah memasuki tahap usia lanjut.
1. Sistem Kardiovaskular
Perubahan paling umum dalam sistem kardiovaskular adalah pengerasan pembuluh darah dan arteri, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Oleh karena itu, otot jantung harus mengalami penyesuaian terhadap peningkatan beban kerja.
Detak jantung saat istirahat akan tetap sama, tetapi tidak akan meningkat sebanyak ketika beraktivitas saat masih muda.
Perubahan ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau yang disebut sebagai hipertensi, dan masalah kardiovaskular lainnya.
2. Tulang, Sendi, dan Otot
Seiring bertambahnya usia, ukuran tulang cenderung mengecil dan kepadatannya juga menurun, sehingga membuatnya menjadi lebih lemah.
Perubahan tulang terkait penambahan usia juga dapat menyebabkan seseorang menjadi sedikit lebih pendek.
Otot cenderung kehilangan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas, yang dapat mempengaruhi koordinasi, stabilitas, dan keseimbangan.
Perubahan ini meningkatkan risiko seseorang terjatuh, yang dapat menyebabkan patah tulang.
3. Sistem Pencernaan
Perubahan struktural terkait penambahan usia pada usus besar, dapat menyebabkan sembelit lebih sering terjadi.
Faktor lain yang berkontribusi termasuk kurangnya olahraga, kekurangan cairan, dan rendahnya asupan serat dalam makanan.
Obat-obatan seperti diuretik dan suplemen zat besi, serta kondisi medis tertentu seperti diabetes, juga dapat menyebabkan sembelit.
4. Kandung Kemih dan Saluran Kemih
Kandung kemih menjadi kurang elastis seiring bertambahnya usia, sehingga perlu buang air kecil lebih sering.
Melemahnya otot kandung kemih dan otot dasar panggul dapat menyulitkan seseorang untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya atau menyebabkan hilangnya kontrol kandung kemih (inkontinensia urin).
Pada pria, prostat yang membesar atau meradang juga dapat menyebabkan kesulitan mengosongkan kandung kemih dan inkontinensia.
Faktor lain yang berkontribusi termasuk kelebihan berat badan, kerusakan saraf akibat diabetes, obat-obatan tertentu, dan konsumsi kafein atau alkohol.
5. Ingatan dan Keterampilan Berpikir
Otak mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, yang bisa mempengaruhi ingatan atau keterampilan berpikir.
Misalnya, lansia yang sehat mungkin lupa nama sendiri dan orang lain, kata yang biasa mereka gunakan, atau merasa lebih sulit multitasking atau melakukan banyak hal secara bersamaan.
6. Mata dan Telinga
Seiring bertambahnya usia, seseorang akan mengalami kesulitan untuk fokus melihat objek yang dekat.
Lansia menjadi lebih sensitif terhadap cahaya silau dan mengalami kesulitan beradaptasi dengan tingkat cahaya yang berbeda.
Penuaan juga dapat memengaruhi lensa mata, menyebabkan penglihatan kabur atau katarak.
Pendengaran juga dapat menurun, membuat seseorang kesulitan mendengar frekuensi tinggi atau mengikuti percakapan di tempat ramai.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/11/04/200500520/6-ciri-lansia-bukan-sekadar-beruban-dan-kulit-keriput