JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak orang berpikir bahwa menurunkan berat badan bagi penderita obesitas hanya soal diet ketat.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Board of Wellness Halofit dr. Waluyo Dwi Cahyono, SpPD-KEMD, FINASIM menjelaskan, menjaga gaya hidup sehat adalah kombinasi antara pola makan seimbang, olahraga yang terukur, dan kesadaran akan kebutuhan tubuh sendiri.
Perubahan gaya hidup bukan tentang hasil instan, tetapi soal konsistensi dan keberlanjutan.
Baca juga: Obesitas Tak Cuma Berat Badan Berlebih, Dokter Ungkap Dampak Seriusnya
Langkah-langkah kecil seperti rutin bergerak dan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi bisa memberikan dampak besar dalam jangka panjang.
Banyak orang berasumsi olahraga harus lama dan berat agar hasilnya terlihat. Namun, menurut dr. Waluyo, anggapan itu tidak sepenuhnya benar.
“Olahraga yang bagus itu tidak perlu lama, cukup 15 menit. Jika bisa setiap hari sangat bagus, tapi setidaknya tiga kali dalam seminggu sudah cukup,” ujarnya dalam Peluncuran Klinik Digital Halofit by Halodoc, di Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).
Ia menekankan bahwa efektivitas olahraga tidak diukur dari lamanya waktu, melainkan dari keteraturan dan ritmenya.
Menurutnya, olahraga bagi pengidap obesitas sebaiknya bersifat ritmik, terukur, dan berkelanjutan. Gerakannya tidak harus cepat, tetapi harus konstan.
“Olahraga untuk orang yang obesitas itu baiknya yang sifatnya ritmik, terukur, dan tak perlu lama-lama, tapi tetap efektif,” lanjutnya.
Bagi sebagian pengidap obesitas, beban berat tubuh seringkali memengaruhi sendi lutut, sehingga olahraga seperti jogging bisa terasa menyakitkan.
Oleh karena itu, Waluyo mengingatkan pentingnya menyesuaikan jenis olahraga dengan kondisi fisik masing-masing.
“Boleh dengan jogging, jalan pagi. Tapi bukan yang sering berhenti ya, ritmik itu artinya cepat, berkelanjutan, dan konsisten,” jelasnya.
Baca juga: Sering Dikira Sama, Ketahui Beda Obesitas dan Kelebihan Berat Badan
Namun, ia juga menegaskan bahwa jika obesitas sudah parah dan berdampak pada lutut, maka jogging tidak dianjurkan.
Sebagai alternatif, olahraga yang tidak memberikan tekanan besar pada sendi bisa menjadi pilihan, seperti berjalan santai, bersepeda statis, atau mengangkat beban ringan di rumah.
“Silakan melakukan jalan atau olahraga statis di tempat seperti sepeda atau angkat beban yang konsisten,” tambah dr. Waluyo.