Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui 3 Ciri-ciri Gejala Depresi Menurut Psikiater, Termasuk Selalu Sedih

Kompas.com, 20 Oktober 2025, 13:03 WIB
Rafa Aulia Febriani ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Depresi bukan hanya tentang merasa sedih. Kondisi ini bisa memengaruhi cara seseorang berpikir, berperilaku, bahkan merasakan tubuhnya sendiri.

Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, mengenali tanda-tandanya menjadi langkah penting agar seseorang bisa segera mencari pertolongan.

Hal itu disampaikan Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, psikiater sekaligus direktur utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi. Menurutnya, depresi bisa dilihat dari tiga kelompok gejala utama, yakni emosional dan psikologis, fisik, serta perubahan perilaku.

Baca juga: Dampak Kesepian terhadap Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Bisa Depresi

“Ciri-ciri depresi ya, dari gejala emosional pasti ada ya. Seperti sedih, hilang minat, rasa guilty (bersalah), sulit konsentrasi, itu sering deh,” ujar Nova dalam acara Festival Kata 2025 Kompas.id, di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Berikut penjelasan dari ketiga gejala depresi yang disampaikan oleh dr. Nova. Simak selengkapnya. 

3 gejala depresi menurut psikiater

1. Gejala emosional dan psikologis

Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, psikiater sekaligus direktur utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi, dalam acara Festival Kata 2025 Kompas.id, di Jakarta, Jumat (17/10/2025). KOMPAS.com/RAFA AULIA FEBRIANI Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, psikiater sekaligus direktur utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi, dalam acara Festival Kata 2025 Kompas.id, di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Gejala emosional dan psikologis menjadi tanda yang paling sering terlihat. Seseorang yang mengalami depresi biasanya merasa sedih hampir setiap hari dan kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai.

“Biasanya kan orang hedon ya. Orang yang ciri-ciri depresi itu unhedon, jadi dia enggak suka lagi hal-hal yang membuat happy,” kata Nova

Hal ini terlihat seperti bagaimana seseorang bisa kehilangan minat pada kegiatan yang dulunya menyenangkan, namun sekarang tampak biasa saja.

Baca juga: Mengurung Diri Saat Burnout Bisa Picu Depresi dan Kecemasan, Ini Kata Psikolog

Dalam kondisi ini, perasaan tidak berharga dan sulit konsentrasi bisa muncul. Seseorang juga bisa merasa tidak mampu membuat keputusan, hingga muncul pikiran tentang kematian.

2. Gejala fisik 

Kenali, ini 3 ciri-ciri gejala depresi menurut psikiater. Simak penjelasannya.iStockphoto/Filmstax Kenali, ini 3 ciri-ciri gejala depresi menurut psikiater. Simak penjelasannya.

Selain emosional, depresi juga tampak lewat gejala fisik. Dr. Nova menjelaskan bahwa banyak orang tidak menyadari kalau tubuh sebenarnya ikut merespons tekanan mental yang dialami.

“Banyak yang mengalami insomnia, enggak bisa tidur. Atau sebaliknya, ketiduran terus,” ujarnya.

Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah perubahan nafsu makan dan berat badan.

“Ada yang langsung kurus karena enggak mau makan, atau malah makan terus, comfort food (makanan yang membuat nyaman),” katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau