Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Laura Bicara Soal Isu Lingkungan, Berhubungan dengan Kemanusiaan

Kompas.com, 12 November 2025, 21:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cinta Laura Kiehl termasuk aktris yang vokal dalam menyuarakan isu lingkungan. Menurutnya, isu lingkungan adalah sesuatu yang harus segera dicari solusinya karena berkaitan dengan kemanusiaan

Menurut perempuan berusia 32 tahun ini, ada beberapa hal yang membuat isu lingkungan berkaitan erat dengan isu kemanusiaan. Apa saja?

Baca juga:

Cinta Laura dan isu lingkungan

Meningkatkan kesenjangan ekonomi

Hal pertama yang diutarakan Cinta adalah soal kesenjangan ekonomi. Cinta mengatakan, hal ini terlihat jelas setiap kali banjir melanda beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Bali.

“Aku rasa, teman-teman di sini adalah termasuk yang beruntung. Kalau amit-amit ada banjir di rumah kalian, mungkin kalian masih bisa ngungsi ke rumah teman, ke hotel, bahkan mungkin bisa pindah rumah,” ujar Cinta di acara Langkah Membumi oleh Blibli di Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025).

Kendati demikian, ia menambahkan, masyarakat kelas bawah tidak memiliki banyak pilihan. Ketika banjir melanda, mereka pasrah menunggu bantuan datang.

Untuk sementara waktu sembari menunggu banjir mereda dan pembersihan pasca-banjir dilakukan, mereka terpaksa tinggal di pengungsian.

“Rakyat kecil yang enggak punya opsi lain, merekalah yang tergusur dari rumah mereka sendiri dan enggak bisa ke mana-mana lagi. Jadi, dengan isu lingkungan yang ada, itu increases disparity between the rich and the poor (meningkatkan kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin),” jelas Cinta.

Baca juga:

Berdampak pada kesehatan dan produktivitas

Aktris Cinta Laura di Universitas Udayana, Bali saat menjadi pembicara dalam acara PKKMB, 12 Agustus 2025. Cinta Laura Bicara Soal Isu Lingkungan, Berhubungan dengan Isu KemanusiaanAkun Instagram @claurakiehl Aktris Cinta Laura di Universitas Udayana, Bali saat menjadi pembicara dalam acara PKKMB, 12 Agustus 2025. Cinta Laura Bicara Soal Isu Lingkungan, Berhubungan dengan Isu Kemanusiaan

Selanjutnya, isu lingkungan berdampak pada kesehatan dan produktivitas masyarakat. Misalnya adalah masyarakat nakal yang masih membuang sampah sembaranga, sehingga merugikan orang lain.

Ia memberi contoh kondisi Sungai Ciliwung yang banyak ditemukan tumpukan sampah plastik, puntung rokok, dan bahkan limbah tekstil. Padahal sungai tersebut merupakan sumber kehidupan beberapa warga di sekitarnya.

“Di (Sungai) Ciliwung, itu ada orang-orang yang hidup di sana. Yang air minumnya, air mandinya, air masaknya, sumbernya dari situ. Jadi dengan isu lingkungan, kesehatan fisik masyarakat terdampak” jelas Cinta.

Jika yang sakit adalah orang dewasa, mereka jadi tidak bisa bekerja. Produktivitasnya pun menurun.

Sementara itu, anak kecil yang sakit harus beristirahat di rumah dan tidak bisa bersekolah.

“Kalau kita lihat jangka panjangnya, akhirnya dengan kesehatan fisik yang enggak optimal, ketidakstabilan hidup, produktivitas negara inilah yang terdampak sehingga secara perekonomian akan terdampak juga,” jelas Cinta.

Baca juga:

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau