JAKARTA, KOMPAS.com - Cinta Laura Kiehl termasuk aktris yang vokal dalam menyuarakan isu lingkungan. Menurutnya, isu lingkungan adalah sesuatu yang harus segera dicari solusinya karena berkaitan dengan kemanusiaan
Menurut perempuan berusia 32 tahun ini, ada beberapa hal yang membuat isu lingkungan berkaitan erat dengan isu kemanusiaan. Apa saja?
Baca juga:
Hal pertama yang diutarakan Cinta adalah soal kesenjangan ekonomi. Cinta mengatakan, hal ini terlihat jelas setiap kali banjir melanda beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Bali.
“Aku rasa, teman-teman di sini adalah termasuk yang beruntung. Kalau amit-amit ada banjir di rumah kalian, mungkin kalian masih bisa ngungsi ke rumah teman, ke hotel, bahkan mungkin bisa pindah rumah,” ujar Cinta di acara Langkah Membumi oleh Blibli di Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025).
Kendati demikian, ia menambahkan, masyarakat kelas bawah tidak memiliki banyak pilihan. Ketika banjir melanda, mereka pasrah menunggu bantuan datang.
Untuk sementara waktu sembari menunggu banjir mereda dan pembersihan pasca-banjir dilakukan, mereka terpaksa tinggal di pengungsian.
“Rakyat kecil yang enggak punya opsi lain, merekalah yang tergusur dari rumah mereka sendiri dan enggak bisa ke mana-mana lagi. Jadi, dengan isu lingkungan yang ada, itu increases disparity between the rich and the poor (meningkatkan kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin),” jelas Cinta.
Baca juga:
Aktris Cinta Laura di Universitas Udayana, Bali saat menjadi pembicara dalam acara PKKMB, 12 Agustus 2025. Cinta Laura Bicara Soal Isu Lingkungan, Berhubungan dengan Isu KemanusiaanSelanjutnya, isu lingkungan berdampak pada kesehatan dan produktivitas masyarakat. Misalnya adalah masyarakat nakal yang masih membuang sampah sembaranga, sehingga merugikan orang lain.
Ia memberi contoh kondisi Sungai Ciliwung yang banyak ditemukan tumpukan sampah plastik, puntung rokok, dan bahkan limbah tekstil. Padahal sungai tersebut merupakan sumber kehidupan beberapa warga di sekitarnya.
“Di (Sungai) Ciliwung, itu ada orang-orang yang hidup di sana. Yang air minumnya, air mandinya, air masaknya, sumbernya dari situ. Jadi dengan isu lingkungan, kesehatan fisik masyarakat terdampak” jelas Cinta.
Jika yang sakit adalah orang dewasa, mereka jadi tidak bisa bekerja. Produktivitasnya pun menurun.
Sementara itu, anak kecil yang sakit harus beristirahat di rumah dan tidak bisa bersekolah.
“Kalau kita lihat jangka panjangnya, akhirnya dengan kesehatan fisik yang enggak optimal, ketidakstabilan hidup, produktivitas negara inilah yang terdampak sehingga secara perekonomian akan terdampak juga,” jelas Cinta.
Baca juga: