Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
“Kreativitas guru PAUD luar biasa. Tapi, semangat saja tidak cukup. Mereka perlu perlindungan, penghargaan, dan kesejahteraan yang layak agar dapat bekerja dengan tenang,” kata Betti.
Tak sedikit guru PAUD nonformal yang berjalan jauh setiap pagi, mengajar di lantai rumah warga, atau menggunakan halaman belakang sebagai ruang kelas. Ketika ditanya mengapa tetap bertahan, jawabannya selalu bernada serupa, “Kalau bukan saya, siapa lagi?”.
Di banyak negara, pendidikan anak usia dini menjadi sektor yang paling dilindungi. Standar kompetensinya jelas, pelatihan berkelanjutan tersedia, dan pendidiknya memperoleh jaminan profesi. Indonesia masih tertinggal di titik ini, sementara tuntutan kualitas terus meningkat.
Baca juga: PAUD Bermutu, Investasi untuk Menghentikan Rantai Kemiskinan
Sebagian masyarakat mungkin bertanya, apakah formal dan nonformal harus diperlakukan sama? Betti menjelaskan bahwa pengakuan profesi bukan soal label, melainkan soal ekosistem perlindungan dan akses yang menentukan mutu layanan PAUD.
Dengan pengakuan profesi yang setara, pendidik PAUD nonformal mendapat hak yang selama ini sulit dijangkau, seperti perlindungan hukum, standar keselamatan kerja, akses pelatihan, serta peluang peningkatan kompetensi.
Lebih penting lagi, kesetaraan profesi akan memberikan panggung kehormatan bagi mereka sekaligus menjadi simbol bahwa pekerjaan mereka diakui negara sebagai fondasi pembangunan bangsa.
“Pengakuan profesi adalah penghormatan terhadap martabat guru PAUD. Mereka harus merasa bangga, dihargai, dan diberi ruang untuk terus berkembang,” tegas Betti.
Baca juga: Pemprov Jakarta Didesak Bikin Regulasi Honor Guru PAUD Swasta
Langkah menuju perubahan tidak dapat digerakkan satu pihak saja. Pemerintah memegang peran penting dalam penguatan kebijakan dan penyediaan insentif.
Organisasi profesi seperti HIMPAUDI terus memperjuangkan masuknya pengakuan pendidik nonformal dalam revisi regulasi pendidikan nasional.
Sementara itu, masyarakat, terutama orangtua, memiliki kekuatan yang tidak kalah penting dengan memberikan pengakuan sehari-hari. Sikap menghargai kinerja pendidik anak-anak mereka adalah salah satu bentuk dukungan sosial yang dampaknya langsung terasa.
“Kita tidak bisa membiarkan guru PAUD nonformal berjalan sendiri. Dukungan sistemik dan apresiasi masyarakat adalah bahan bakar semangat mereka,” ungkap Betti.
Baca juga: Riset AASH: Ada Hubungan Kualitas Guru PAUD dan Perkembangan Anak
Pada akhirnya, PAUD adalah investasi jangka panjang. Hasilnya tidak terlihat dalam hitungan bulan, tetapi puluhan tahun kemudian saat anak-anak tumbuh menjadi pemimpin, profesional, atau warga negara berkarakter kuat. Peran guru PAUD-lah yang sebenarnya membentuk mereka lebih dulu.
“Guru PAUD adalah akar peradaban. Menghargai mereka berarti memperkuat fondasi bangsa,” tutur Betti.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang