Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2012, 01:29 WIB
Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

Cinta yang baru bagaikan sebuah api, sungguh cantik, sungguh panas, dan bergelora. Namun itu tetap hanya sebuah cahaya yang berkelap kelip. Tapi Cinta dari hati yg lebih dewasa dan berdisiplin bagaikan batubara, membara tidak terpadamkan (Henry Ward Beecher)

Setiap hari kita makan nasi, bahan makanan yang tahan satu dua hari, yang tetap enak asal dihangatkan. Demikian juga cinta dalam perkawinan. Cinta adalah makanan jiwa yang perlu selalu dihangatkan. Cinta dapat "tawar". Cinta bahkan bisa menjadi "basi". Menjadi sangat tidak enak bahkan menjijikkan bagi yang menikmatinya. Jangan heran angka perceraian meningkat, tidak tahan dengan cinta yang sudah basi tadi.

Entahlah. Banyak orang yang menikah hanya repot dan sok sibuk di persiapan resepsi. Pacaran pun bagi sebagian orang seadanya saja. Pacaran jarak jauh dan tidak saling kenal juga tak apa-apa. Ketemu satu dua bulan di facebook atau twitter langsung jadian juga Oke. Pernikahan hanya sebagai status sosial saja. Itulah yang penulis amati selama memberi konseling pranikah dan menjadi terapis perkawinan. Namun jika mereka abai menjaga relasi cintanya dalam pernikahan, alias lalai "menghangatkan" cinta mereka, maka cepat atau lambat cinta itu menjadi basi.

Sungguh alangkah baiknya, sebelum menikah, cinta dan emosi kalian matang. Penuh pertimbangan. Sebab menikah artinya tinggal bersama seumur hidup. Bukan seperti baju, nggak suka dilepas. No! Juga bukan suatu hal yang coba-coba, tidak!

Di ruang konseling kami, jelas terlihat masalah pernikahan tidak terjadi di dalam perkawinan. Tapi terjadi jauh sebelum menikah. Yakni karena minimnya pengenalan satu sama lain, cinta yang kenak-kanakan, kecerdasan emosi yang rendah, serta teladan (pohon keluarga) perkawinan Orangtua yang buruk. Itu semua perlu dikenali dan dipersiapkan  dengan baik. Apakah kalian cukup lentur, dapat beradaptasi dan rela mengampuni kesalahan pasangan.

Empat bahan dasar

Menurut penelitian soal keintiman, Pria  dan wanita berbeda dalam membina keintiman atau menghangatkan cinta. Secara umum, wanita lebih  mampu membina keintiman daripada kaum pria.

Hanya saja, keduanya berbeda. Para wanita lebih mampu membina keintiman secara  emosi yang mendalam daripada pria. Mereka cenderung membagikan (cerita) perasaannya sehubungan dengan pengalamannya. Sedangkan pria cenderung mengangatkan cintanya dengan membagikan pengalaman atau aktifitas

Keintiman atau kehangatan cinta perlu dilatih dan ditumbuhkan. Caranya adalah dengan  merawat dan mengembangkan keintiman. Jangan lupa, survei membuktikan keintiman berkaitan dengan kesehatan kita.

Ada empat bahan dasar untuk menghangatkan cinta.

Pertama, adalah waktu yang cukup bersama pasangan.

Kedua, bisa jadi  teman bicara yang menyenangkan dengan pasangan.

Ketiga, punya selera  humor dan cakap bercanda.

Terakhir, senang membantu ketika pasangan membutuhkan pertolongan.

Intinya selalu  memikirkan bagamana agar pasangan senang dan puas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com