Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Zero Waste Nusantara, Berbagi Gaya Hidup Minim Sampah

Kompas.com, 9 Agustus 2018, 12:11 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye gaya hidup minim sampah tengah dikampanyekan oleh mereka yang giat mendorong gerakan ramah lingkungan.

Di media sosial, berbagai tagar bisa kita temukan, salah satunya #zerowaste, jika ingin mendapatkan inspirasi mengenai upaya untuk meminimalisasi sampah.

Salah satu komunitas yang mengampanyekan dan berbagi soal ini adalah Komunitas Zero Waste Nusantara (ZWN), yang digagas oleh Jeanny Primasari.

Komunitas ZWN terbentuk pada Mei 2018, yang bisa diikuti di Facebook dan Instagram, @zerowastenusantara.

Gerakan #zerowaste mengampanyekan berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi produksi sampah. 

 

Sering kalah cepet nyodorin kantong kain & barang belanjaan keburu dibungkus plastik oleh si mamang sayur? Sodorin aja kantongnya sebelom barang ditimbang. Or in my case, taruh kantongnya sekalian di keranjangnya si mamang. Kadang sayurnya uda saya masukin kantong, jadi si mamang nimbang sayur uda beserta kantong. Rugi dikit gpp lah, asalkan hati lega. Untuk kantongnya, saya pake aja kantong bekas goodie bag / suvenir & kantong2 lain yg sudah ada di rumah. #belanjatanpaplastik #pasartradisional #belanjazerowaste #zerowastegrocery #zerowaste101 #kantongkain

A post shared by Zero Waste Nusantara (@zerowastenusantara) on May 5, 2018 at 7:29am PDT

Kuliah Whatsapp

Tak hanya melalui media sosial, Jeanny dan beberapa rekannya mengelola grup WA untuk mengenalkan gaya hidup zero waste melalui "kulwap" atau kuliah Whatsapp.

Pada Juli 2018, mereka telah mengadakan 13 kulwap.

Tema-tema yang diangkat antara lain Menebar Virus Zero Waste, Komposter, Zero Waste Grocery Shopping & Cooking, Eco Friendly Personal Care, Eco Friendly Baby Care & Feminine Hygiene, Eco Fashion.

Menurut Jeanny, dari hari ke hari, peminat yang bergabung dalam grup ini semakin tinggi. 

"Grup pertama cepat sekali penuh, ga sampai 1 minggu sudah habis limit jumlah member dari WA-nya," ujar Jeanny, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/8/2018).

Melalui kulwap ini, dibagikan berbagai hal yang bisa dipraktikkan sehari-hari seperti membuat komposter, biopori, dan cairan pembersih alami. 

"Tergantung dari masing-masing anggota saja, mana yang mau mereka praktikkan sesuai dengan sikon mereka masing-masing," kata dia.

Sejauh ini, menurut dia, antusiasme peserta kulwap untuk mempraktikkan hal-hal tersebut cukup tinggi.

Grup WA ini juga menjadi ajang diskusi jika ada yang bingung dalam penerapannya.

Mendukung "pebisnis" ramah lingkungan

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau