Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2020, 10:32 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secangkir kopi dapat memberikan energi di pagi hari sebelum kita beraktivitas.

Tetapi apakah minum kopi setiap hari baik bagi kesehatan jantung, atau justru dapat memengaruhi detak jantung menjadi tidak teratur?

Dalam sebuah studi yang disajikan sebagai bagian dari pertemuan online Heart Rhythm Society, para peneliti melihat data pada lebih dari 350.000 orang di UK Biobank.

UK Biobank adalah badan amal terdaftar dengan tujuan meningkatkan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan berbagai macam penyakit seperti kanker, jantung, stroke, diabetes, radang sendi, osteoporosis, gangguan mata, depresi dan demensia.

Setiap peserta memberikan sampel darah, urin, dan air liur secara teratur, serta rincian tentang kebiasaan dan riwayat medis mereka.

Studi ini berfokus pada jumlah kondisi aritmia (detak jantung tidak teratur) serta konsumsi kopi peserta.

Aritmia terjadi ketika laju atau irama detak jantung tidak dalam kondisi normal, dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pembekuan darah.

Baca juga: Sogi Indra Dhuaja Derita Aritmia Jantung, Penyakit Apakah Itu?

Para peneliti mencatat, konsumsi satu hingga empat cangkir kopi per hari dikaitkan dengan kondisi aritmia yang lebih rendah, kata ketua peneliti Eunjeong Kim, MD, rekan klinis kedokteran di University of California, San Francisco, kepada Runner's World.

"Pesan utama penelitian kami adalah: tidak berbahaya untuk mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang terkait risiko aritmia secara keseluruhan," katanya.

Jumlah konsumsi kopi yang disarankan untuk menurunkan risiko aritmia adalah satu hingga dua cangkir, dan risiko akan terlihat jika kita meminum lima cangkir kopi dalam sehari, menurut studi tersebut.

Artinya, satu atau dua cangkir kopi bisa melindungi kita dari risiko aritmia, tapi jumlah yang lebih banyak tidak selalu lebih baik.

Meski demikian, mereka yang minum sebanyak lima atau enam cangkir kopi setiap hari masih memiliki kemungkinan risiko aritmia yang rendah, Kim menambahkan.

Perlu dicatat, studi ini adalah observasional dan hasilnya bersifat korelatif, yang berarti para peneliti tidak membuktikan kopi benar-benar menjaga fungsi jantung lebih baik.

Baca juga: Minum Kopi Rutin Turunkan Risiko Gangguan Irama Jantung, Benarkah?

Hasil studi Kim dan timnya menambah daftar studi yang menunjukkan manfaat potensial dari kafein, dan kopi secara spesifik.

Sebagai contoh, studi pada tahun 2011 mencatat, dokter kerap menyarankan pasien dengan aritmia untuk menghindari kopi berkafein karena anggapan bahwa kopi meningkatkan detak jantung. Namun ternyata tidak ada bukti cukup untuk kesimpulan ini.

Percobaan yang terkendali bahkan menunjukkan, asupan kafein justre berkaitan dengan risiko aritmia lebih rendah.

Studi lain yang melibatkan hampir 19.000 orang juga menunjukkan penurunan signifikan dalam gangguan detak jantung tidak teratur selama sembilan tahun bagi mereka yang minum satu hingga tiga cangkir kopi per hari.

Kim dan rekan-rekannya tidak meneliti alasan mengapa kopi dapat menurunkan risiko aritmia, namun kopi kaya akan polifenol (senyawa tanaman penuh antioksidan), yang dikaitkan dengan fungsi sel lebih baik di jantung dan pembuluh darah.

Selain itu, kopi juga dapat mencegah masalah jantung lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.

Baca juga: Tanpa Gula, Kopi Hitam Lebih Bermanfaat untuk Kesehatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com