Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamar Berantakan, Apakah Terkait dengan Kepribadian?

Kompas.com, 2 Agustus 2020, 13:09 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Coba lihat kamarmu, apakah berantakan atau semua tertata dengan rapi? Ya, kita sering megira kamar berantakan adalah hal yang wajar, terutama bagi remaja, anak kos, atau orangtua yang masih memiliki anak kecil.

Namun kamar berantakan bisa menunjukkan kesehatan mental seseorang, seperti kondisi pikiran yang juga semrawut. Menariknya lagi, kamar berantakan juga memperlihatkan kepribadian seseorang.

Ada orang yang bisa beraktivitas dengan optimal meski kamarnya berantakan. Di sisi lain, ada yang merasa kewalahan dan tak bisa fokus jika kamar belum rapi. Setiap situasi ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, bergantung pada tiap individu.

Kamar berantakan dan kesehatan mental

Memiliki kamar berantakan selama ini selalu dianggap tidak ideal, menandakan pemilik kamar cenderung malas atau terlalu sibuk. Atau, bisa juga menjadi pertanda seseorang memiliki hoarding disorder sehingga suka menumpuk terlalu banyak barang tak berguna.

Dalam beberapa kasus, kamar berantakan bisa mengindikasikan kondisi psychiatric. Contohnya orang dengan obsessive-compulsive disorder (OCD) akan sangat sibuk memastikan semua benda berada di tempatnya. Jika tidak, akan menimbulkan rasa cemas berlebih yang cukup signifikan dan mengganggu kesehariannya.

Untuk menakar apakah kamar berantakan berhubungan dengan aspek psikologis atau tidak, kembali lagi ke setiap individu.

Jika kamar berantakan ini terjadi baru-baru saja padahal selama ini cenderung rapi, bisa jadi ada yang tidak beres. Mungkin orang tersebut mengalami depresi sehingga tak lagi punya energi untuk merapikan ruangan.

Selain itu, orang yang memiliki kamar berantakan karena kondisi mental biasanya merasa ada yang mengganggu pikirannya. Pada akhirnya, kondisi kamar berantakan menandakan ada sesuatu lebih dalam yang mengganggu. Perlu konsultasi dengan psikiater atau profesional untuk menguliknya lebih dalam.

Baca juga: 6 Kebiasaan Kecil yang Bisa Mengungkap Kepribadian Seseorang

Kamar berantakan dan kepribadian

lalu adakah kaitan antara kamar berantakan dengan kepribadian seseorang? Ada orang yang tak bisa tinggal di ruangan yang tidak rapi. Di sisi lain, ada juga yang tidak memprioritaskan hal itu karena menganggap wajar jika kamar menjadi berantakan.

Artinya, kondisi kamar berantakan berkaitan erat dengan kepribadian seseorang, yang dibedakan menjadi:

Tipe A

Pada kepribadian tipe A, kamar yang rapi dan semua berada pada tempatnya akan membuatnya lebih produktif sekaligus kreatif. Orang dengan kepribadian jenis ini cenderung perfeksionis. Ketika sesuatu berada sesuai dengan tempatnya, mereka merasa terpuaskan karena kendali ada di tangan mereka.

Tipe B

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau