Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kesalahan Kecil saat Mencuci yang Merusak Pakaian

Kompas.com, 2 April 2021, 11:11 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mencuci pakaian bukan sebatas melemparkan pakaian ke dalam mesin cuci dan mengeluarkannya setelah bersih. Perlu persiapan ketika kita mencuci pakaian.

Beberapa kesalahan kecil, seperti ritsleting pakaian yang dibiarkan terbuka atau terlalu banyak menggunakan deterjen justru bisa merusak pakaian kesayangan.

Baca juga: 7 Manfaat Cuka untuk Mencuci Pakaian dan Mesin Cuci

Agar pakaian tetap awet setelah dicuci, hindari empat kesalahan ini ya.

1. Ritsleting pakaian yang terbuka

Ritsleting yang terbuka berbahaya bagi pakaian yang berbahan kain halus.

Gerigi atau ujung ritsleting yang tajam bisa merobek pakaian lain saat berada di dalam mesin cuci.

Sebelum mulai mencuci pakaian, tutup semua ritsleting yang ada, apalagi jika kita mencampurkan berbagai jenis kain saat mencuci.

Selain celana dan jaket jins yang memiliki ritsleting, pakaian lain dengan pengait atau pengikat seperti blus atau bra juga harus diperhatikan.

Potongan logam pada pengait dan pengikat bisa menggores pakaian lain.

Bra yang tidak dikaitkan sangat berbahaya bagi kain lain. Kaitkan setiap bra yang dicuci untuk melindungi pakaian lainnya.

2. Deterjen yang terlalu banyak

Penggunaan deterjen yang terlalu banyak atau salah memakai jenis deterjen dapat menyebabkan busa berlebih yang terjebak di pakaian dan tidak mudah dibilas.

Baca juga: Simak, Cara Memilih Deterjen yang Tepat untuk Mencuci Pakaian

Oleh karena itu, ikuti petunjuk penggunaan deterjen agar pakaian bersih maksimal.

3. Kancing pakaian yang ditutup

Tidak seperti ritsleting, pakaian yang memiliki kancing harus dibiarkan terbuka sebelum dimasukkan ke mesin cuci.

Membiarkan kancing terbuka akan mengurangi tekanan pada benang kancing dan membuatnya bertahan lebih lama.

4. Salah mengatur suhu air

Setiap pengaturan suhu air memberikan efek yang berbeda pada pakaian. Kita mungkin terbiasa menyetel air bersuhu hangat ketika mencuci.

Namun, mencuci pakaian berwarna gelap dan cerah dengan air dingin bisa membantu mempertahankan warna pakaian dan mencegah warna tersebut memudar.

Sementara itu, air bersuhu panas baik digunakan untuk mencuci pakaian berwarna putih, dan air hangat untuk pakaian rajutan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau