Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 4 Dampak Buruk pada Liver akibat Minum Soft Drink

Kompas.com, 23 Juni 2021, 13:19 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia lagi jika soft drink dikenal sebagai pilihan minuman yang tidak menyehatkan.

Minuman soft drink dapat memicu sejumlah dampak negatif bagi kesehatan, antara lain meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, kerusakan gigi, hingga obesitas.

Bahkan, minuman ini juga dapat berdampak buruk dan mengganggu organ tubuh, terutama liver.

Baca juga: 10 Gejala Penyakit Liver yang Perlu Diwaspadai

Rata-rata, soft drink mengandung pemanis yang disebut sebagai sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS).

Meskipun HFCS tidak seluruhnya terdiri dari fruktosa, HFCS mengandung kadar gula sederhana yang tinggi.

Sementara, hati kita adalah organ utama yang digunakan tubuh untuk memproses fruktosa, yang dapat membebaninya, hingga mungkin akan berdampak serius.

Nah, berikut ini adalah empat dampak buruk akibat meminum soft drink pada hati kita.

1. Berkontribusi pada penyakit hati berlemak non alkohol (NAFLD)

Ahli diet terdaftar di New York City, New York, Amerika Serikat, Keri Gans mengatakan, terlalu banyak gula dapat menyebabkan penumpukan lemak yang mungkin berbahaya bagi hati.

Sebuah studi juga telah menemukan, ketika kita mengonsumsi terlalu banyak gula, maka kondisi itu dapat membanjiri liver, dan mengubahnya menjadi lemak di hati.

Kemudian, menurut Mayo Clinic, NAFLD memiliki gejala seperti kelelahan, nyeri, dan dapat menyebabkan jaringan parut hati (sirosis), serta gagal hati.

2. Menyebabkan resistensi insulin

Jika kita minum banyak soft drink, maka kebiasaan itu juga bisa menyebabkan resistensi insulin.

Baca juga: 5 Kebiasaan Minum yang Buruk untuk Kesehatan Liver

Satu studi menemukan, orang-orang yang mengonsumsi empat minuman manis per hari dengan total antara 40-80 gram gula selama tiga minggu, mengalami peningkatan resistensi insulin di hati.

Selanjutnya, soft drink juga ditemukan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau