Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Minuman yang Baik Dikonsumsi Setelah Makan Banyak Daging

Kompas.com, Diperbarui 02/01/2023, 08:35 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rendang, gulai, sate, dan berbagai olahan daging lainnya memang lezat untuk disantap. Sayangnya, konsumsi berlebihan bisa berdampak buruk pada tubuh sehingga harus diimbangi dengan asupan yang menyehatkan.

Masyarakat Indonesia biasanya menikmati berbagai menu masakan dari daging sapi dan kambing, terutama saat ada acara atau pesta.

Tak jarang, banyak yang kalap dan melanggar pola makan sehat yang biasanya diterapkan. Terlebih lagi masakan olahan daging di Indonesia umumnya menggunakan santan yang, meskipun lezat, kurang baik untuk tubuh jika terlalu banyak.

Untuk memperbaiki asupan, tambahkan sayuran dan buah dalam menu makan yang dikonsumsi. Tak selalu dalam bentuk masakan, kita bisa menikmatinya dalam bentuk minuman.

Rekomendasi minuman setelah makan daging

Baca juga: 4 Hal yang Terjadi pada Tubuh Ketika Makan Kebanyakan Daging

Apa saja minuman yang direkomendasikan?

  • Es jeruk lemon

Es lemon bukan hanya menyegarkan namun juga kata akan vitamin C. Kandungannya dapat menetralkan kadar lemak dalam tubuh setelah mengkonsumsi terlalu banyak daging merah.

Ilustrasi es timun serut selasihDok. Shutterstock/Amallia Eka Ilustrasi es timun serut selasih

  • Es timun serut

Timun tak hanya sedap dijadikan lalapan namun juga dinikmati sebagai es. Parut satu buah timun dan campurkan dengan sedikit gula, perasan jeruk nipis dan es batu.

Minuman ini kaya antioksidan sekaligus mampu mencegah dehidrasi setelah tubuh bekerja keras mencerna daging. Selain itu, timun juga baik untuk penderita tekanan darah tinggi dan mengontrol kadar gula dalam darah.

Baca juga: Awas Kalap, Jaga Kadar Gula Darah Selama Perayaan Lebaran

  • Jus semangka

Semangka memiliki kandungan air yang tinggi dibandingkan jenis buah lainnya. Jus semangka akan menjadi alternatif ampuh untuk mengganti kadar air di dalam tubuh.

Selain itu, minuman ini juga bisa menjadi sumber nutrisi seperti vitamin C yang membantu meluruhkan lemak dari daging yang telah dikonsumsi.

  • Jus nanas

Jika mengalami masalah pencernaan karena terlalu banyak makan daging, cobalah minum jus nanas. Buah tropis ini bermanfaat melancarkan pencernaan karena tinggi serat.

Nanas juga baik untuk penderita kolestrol dan tekanan darah tinggi. Tambahkan sedikit madu dan perasan lemon untuk menambah kesegaran minuman ini.

Baca juga: Ahli IPB Jelaskan Rahasia Nanas Bisa Empukkan Daging

  • Es jeruk nipis

Perasan air jeruk nipis yang dicampur dengan es bukan hanya menyegarkan namun juga bermanfaat untuk tubuh. Apalagi setelah mengkonsumsi berbagai menu daging di hari raya.

Minuman ini mengandung zat flavonoid yang dapat meminimalkan kolesterol jahat dalam tubuh.

  • Jus tomat

Jika bosan mengkonsumsi tomat berupa sayuran atau salad, cobalah membuatnya menjadi minuman jus. Proses pelumatan ini tak akan merusak kandungan antioksidannya dan berbagai manfaat baik lainnya.

Tomat berguna menurunkan kadar kolestrol khususnya setelan makan banyak daging berlemak.

Baca juga: Ternyata, Tomat Bisa Dongkrak Kualitas Sperma

  • Teh hijau

Secangkir teh hijau hangat setiap pagi setelah kalap makan terlalu banyak daging juga baik untuk tubuh. Teh ini mengandung antioksidan dan juga baik untuk menstabilkan tekanan darah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau