Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjaga Hubungan Tetap Langgeng di Tengah Pandemi, Coba Yuk...

Kompas.com, 19 November 2021, 10:17 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Suatu hubungan biasanya diuji saat situasi kamu dan pasangan tengah berada dalam dua kondisi.

Dua kondisi tersebut adalah ketika sangat “di atas” atau sebaliknya saat kondisi sangat “di bawah.”

Kondisi “sangat di atas” bisa diartikan sebagai kondisi yang sangat bagus. Misalnya saat status finansial sedang memucak.

Sedangkan kondisi “sangat di bawah” dapat diartikan dengan kondisi super sulit. Misalnya, saat kondisi keuangan sedang buruk-buruknya, atau di saat kondisi pandemi seperti saat ini.

Baca juga: 5 Hal yang Mungkin Jadi Tanda Pasangan Selingkuh

Pandemi memang sangat erat kaitannya dengan jarak, entah itu mempersempit atau malah memperluas jarak.

Masalah jarak inilah yang lantas kerap memicu pertengkaran dalam hubungan asmara, baik pada yang masih berpacaran, maupun yang telah menjadi pasangan suami-istri.

Pasangan yang berpacaran biasanya akan sulit bertemu karena adanya social distancing.

Sementara itu, pasangan yang telah menikah, bisa bertengkar karena jarak yang terlalu dekat dan kebosanan karena terpaksa terus bertemu setiap hari. Waktu me time pun menjadi sulit.

Lantas, apa yang perlu dilakukan agar pertengkaran ini tidak memengaruhi kelanggengan hubungan?

Baca juga: 5 Kunci Hubungan Asmara yang Langgeng, Mau Tahu?

Ternyata, jawabannya sederhana saja. Yuk kita simak...

  • Mindset

Menurut Relationship & Finance Content Creator Demas Ryan, hal pertama dan terpenting yang harus diperhatikan di masa pandemi adalah mindset.

“Mindset itu penting banget ya. Terkadang saking fokusnya kita buat bertahan hidup di tengah pandemi, kita lupa kalau ada hal lain yang lebih penting buat diperhatikan, yaitu mempertahankan hubungan agar langgeng.”

Demikian penuturan Demas dalam siaran langsung "Biar Langgeng Melewati Pandemi" yang digelar via live Instagram my.kindoflife, Kamis (18/11/2021) malam.

“Harus ingat sih kalau pandemi itu pasti berakhir, sementara hubungan kita enggak seharusnya berakhir. Jadi perlu menanamkan mindset seperti ini,” tambah dia.

  • Kesehatan mental

Lalu, Demas juga mengungkapkan untuk mencegah pertengkaran dan keretakan hubungan, setiap orang harus memerhatikan kesehatan mentalnya masing-masing.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau