Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 17 Oktober 2022, 14:34 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rimpang jahe telah lama dikenal sebagai jenis tanaman obat yang berkhasiat dalam mengatasi berbagai penyakit, termasuk sakit perut.

Sakit perut merupakan kondisi yang membuat seseorang merasakan tidak nyaman di area perut hingga perut terasa seperti melilit.

Penyebabnya dapat diakibatkan oleh banyak faktor, mulai dari kandungan makanan tertentu, produksi gas lambung berlebih, asam lambung, infeksi bakteri, infeksi virus hingga gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan.

Baca juga: Minum Air Hangat, Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Sakit Perut 

Khasiat jahe dalam mengatasi sakit perut

Ilustrasi sakit perut bagian bawah pada wanita, penyebab sakit perut di atas kemaluan wanita. Shutterstock/Prostock-studio Ilustrasi sakit perut bagian bawah pada wanita, penyebab sakit perut di atas kemaluan wanita.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berbagai kandungan jahe dapat menjadi pengobatan yang sangat efektif untuk sakit perut.

Jahe mengandung senyawa alami yang dapat berfungsi mengendurkan otot-otot pada lapisan perut hingga dinding usus.

Selain itu, kandungan jahe juga terdapat senyawa yang bersifat anti-peradangan sehingga ketika mengonsumsinya, berbagai gejala akibat sakit perut bisa lebih cepat sembuh.

Simak sejumlah manfaat jahe untuk mengobati sakit perut sebagai berikut.

1. Membuat otot perut menjadi lebih rileks

Khasiat ini berhubungan dengan sakit perut yang diakibatkan oleh kram otot di sekitar lambung atau dinding usus. 

Kondisi ini terjadi karena usus mengalami perlambatan pergerakan makanan hingga adanya gangguan pada sistem pencernaan. 

Dengan mengonsumsi air rebusan jahe, maka kandungan pada jahe dapat berperan dalam mengendurkan otot-otot dan lapisan dinding usus yang mengalami kram perut.

Alhasil, pergerakan usus menjadi lebih lancar dan sakit perut pun sirna. 

2. Meredakan perut kembung

Sakit perut juga bisa diakibatkan oleh pergerakan usus yang terhambat.

Kondisi tersebut bisa membuat produksi gas lambung berlebihan.

Seseorang akan merasakan mual, sakit perut hingga merasakan seperti masuk angin.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau