Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Gegabah, 5 Kesalahan CPR yang Sering Terjadi di Kondisi Darurat

Kompas.com - 31/10/2022, 14:07 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Tragedi Itaewon memicu kesadaran pentingnya kemampuan memberikan CPR (cardiopulmonary resuscitation) saat kondisi darurat.

Metode yang juga dikenal dengan istilah RJP (resusitasi jantung paru) itu merupakan pertolongan pertama ketika seseorang mengalami henti jantung dan paru mendadak.

Biasanya ini dilakukan sebelum petugas media datang atau pertolongan ahli belum segera bisa didapatkan.

Hanya saja, CPR tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang karena perlu pendidikan dan pelatihan yang memadai.

Baca juga: 6 Tanda-tanda Henti Jantung Mendadak, Pantang Disepelekan

Kesalahan CPR saat kondisi darurat yang bisa berakibat fatal

Dalam kondisi seperti tragedi Itaewon, CPR dilakukan untuk mengembalikan kemampuan jantung dan napas seseorang.

Namun kita tidak boleh gegabah melakukannya karena praktik yang salah dapat memicu komplikasi, bukannya menyelamatkan nyawa seseorang.

Dikutip dari situs Siloams Hospital, CPR yang tidak tepat dapat memicu komplikasi seperti tak kembalinya fungsi jantung dan paru, patah tulang, pneumotoraks, dll.

Baca juga: Belajar dari Tragedi Itaewon, Ini Cara CPR untuk Pertolongan Pertama Henti Jantung

Untuk memastikannya tidak terjadi, pastikan kita menghindari lima kesalahan fatal berikut ini ketika memberikan CPR pada seseorang.

Tidak segera memberikan pertolongan

"Jika seseorang pingsan di depan Anda dan berhenti bergerak dan bernapas, Anda ingin membantu. Semakin cepat Anda melompat, semakin baik peluang mereka," kata Dr. Sampson Davis, seorang dokter pengobatan darurat di New Jersey, AS.

Setiap detik yang berlalu sangat penting untuk mempertahankan peluang hidup seseorang.

"Seseorang harus menelepon 911 , dan seseorang harus segera memulai CPR," pesan Davis.

Jika memiliki kesempatan, cobalah menjalani pelatihan RJP agar memiliki kemampuan darurat ini.

Saat ini sejumlah lembaga kesehatan sudah menawarkan banyak pelatihan serupa untuk masyarakat umum.

Tidak segera meminta bantuan

Dalam kondisi darurat, orang biasanya cenderug panik dan takut dengan gawatnya situasi sehingga berusaha menghindari.

"Tidak menelepon 911 adalah kesalahan karena Anda membutuhkan responden pertama Anda di sana dengan pilihan pengobatan dan perawatan," jelas Davis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com