Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Red Flag, Berbagai Tanda Bahaya dalam Hubungan yang Bisa Dikenali

Kompas.com, Diperbarui 18/05/2023, 12:28 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Red flag adalah istilah yang belakangan populer di media sosial, berkaitan dengan hubungan percintaan seseorang.

Biasanya ini diartikan sebagai tanda bahaya pada seseorang sehingga tidak layak dijadikan pasangan dan sebaiknya dijauhi.

Red flag bisa dikenali dari interaksi awal misalnya dari cara seseorang bersikap maupun pencapaian hidupnya.

Baca juga: 8 Red Flag dalam Hubungan yang Wajib Dikenali Sebelum Pernikahan

Apa itu red flag dalam hubungan?

Istilah red flag berangkat dari dunia olahraga ketika bendera merah diartikan sebagai tanda untuk berhenti.

Contohnya bendera merah yang dikibarkan dalam balapan berati ada kecelakaan atau kondisinya terlalu berbahaya untuk melanjutkan pertandingan.

Red flag pada ajang balap MotoGPDok. MotoGP Red flag pada ajang balap MotoGP
Dalam dunia percintaan, red flag juga memiliki makna yang serupa dengan beberapa tanda yang perlu dikenali.

“Dalam hubungan, tanda bahaya adalah tanda bahwa orang tersebut mungkin tidak dapat memiliki hubungan yang sehat dan berjalan bersama akan berbahaya secara emosional,” jelas Dr. Wendy Walsh, PhD, seorang psikolog klinis yang berspesialisasi dalam hubungan.

Kadang kala, red flag dalam diri seseorang atau hubungan tidak terlalu jelas.

Namun ada juga yang sangat nyata bahkan hadir sebagai petunjuk jika ada masalah mendasar antara kita dengan calon pasangan.

Baca juga: 5 Red Flag yang Menandai Hubungan Asmara Harus Diakhiri

Di sisi lain, ada juga yellow flag yang menandakan masalahnya tidak terlalu parah sehingga kita sebaiknya memperlambat, bukannya langsung menjauhi seseorang.

Dr. Walsh mencontohkan, red flag adalah riwayat kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan kronis, atau penyalahgunaan zat sedangkan yellow flag adalah masalah komunikasi emosional yang disadari.

13 red flag yang perlu diwaspadai

Jika pasangan menunjukkan red flag berikut, saatnya mengevaluasi hubungan dan mempertimbangkan prospek masa depan kita dengannya.

Red flag menunjukkan masalah mendalam yang harus diatasi seseorang sebelum memiliki hubungan yang sehat dengan kita, orang lain bahkan dirinya sendiri.

Ketergantungan alkohol dan obat-obatan

"Minum setiap hari atau minum sampai mabuk beberapa kali seminggu bisa menjadi tanda bahaya untuk masalah minum," kata Amber Trueblood, LMFT, psikolog.

Kondisi tersebut berdampak negatif pada kondisi fisik, pekerjaan, kesehatan mental maupun caranya berinteraksi dengan kita.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau