Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahan Membersihkan Dapur yang Berbahaya bagi Kesehatan

Kompas.com, 29 Juni 2023, 16:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Dapur merupakan bagian atau komponen penting dalam sebuah hunian karena fungsinya untuk memasak dan menyimpan bahan makanan.

Oleh sebab itu, ruangan ini rentan kotor dengan kuman dan bakteri yang bisa berdampak pada kesehatan keluarga.

Pastikan kita membersihkannya secara rutin, terlebih usai memasak banyak makanan.

Baca juga: Studi Buktikan, Ini Benda Paling Kotor dan Penuh Kuman di Dapur

Itulah mengapa penting untuk menghindari beberapa kesalahan umum dalam membersihkan dapur yang menurut para ahli dapat membahayakan kesehatan.

Kesalahan membersihkan dapur

Dilansir dari Best Life, berikut adalah beberapa kesalahan membersihkan dapur yang berbahaya bagi kesehatan.

1. Tidak menggunakan spons baru

Pakar kebersihan di Zep, Armeka Townsend mengatakan bahwa spons adalah lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri, terutama jika digunakan dalam waktu lama.

"Menggunakan spons yang kotor untuk membersihkan peralatan atau permukaan dapat menyebarkan bakteri bisa menyebabkan keracunan makanan dan masalah kesehatan lainnya," terangnya.

Baca juga: Simak, Tanda-tanda Harus Mengganti Spons Cuci Piring

Ilustrasi spons cuci piring.FREEPIK/MRSIRAPHOL Ilustrasi spons cuci piring.

Townsend pun merekomendasikan untuk mengganti spons dapur setiap beberapa minggu.

Kita juga dapat membersihkannya di sela-sela penggunaan dengan memanggangnya di microwave selama satu menit atau memasukkannya ke dalam mesin pencuci piring.

2. Menggunakan pemutih

Bagi sebagian dari kita, bau pemutih saja sudah cukup untuk menandakan kebersihan.

Tetapi faktanya, para ahli tidak menyarankan penggunaan pemutih untuk membersihkan rumah karena berbagai alasan.

"Banyak produk yang mengandung pemutih memiliki senyawa yang mengandung klorin," kata ahli jamur dan kualitas udara sekaligus pendiri HomeCleanse, Michael Rubino.

Baca juga: 6 Kesalahan Menggunakan Pemutih Saat Membersihkan Rumah

"Asap ini dapat berdampak negatif pada kualitas udara dalam ruangan dan memicu reaksi kesehatan yang merugikan," ungkapnya.

Faktanya, kata Rubino, pemutih bahkan tidak seefektif disinfektan yang kita harapkan.

"Akar jamur dapat tumbuh di dalam permukaan itu sendiri, tergantung pada porositasnya," terang Rubino.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau