Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2024, 10:21 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Pernahkah kamu merasa memiliki bau badan menyengat setelah makan makanan tertentu? Biasanya makanan seperti bawang putih, petai, jengkol dan lainnya akan memengaruhi aroma napas dan urin kita. Namun tahukah bahwa makanan lain juga dapat memengaruhi bau badan?

Kita tahu bahwa keringat berkaitan dengan bau badan, tetapi ada alasan mengapa kita sering mencium bau yang lebih kuat dari area ketiak dan selangkangan. Itu karena kelenjar keringat apokrin – yang terhubung ke folikel rambut – berpusat di beberapa titik seperti ketiak.

Saat keringat dari kelenjar tersebut bercampur dengan bakteri di permukaan kulit, dari sanalah bau tersebut muncul.

Dan bau ini dapat lebih kuat atau dipengaruhi apa yang kita makan - apakah itu dari makanan pedas yang membuat kita lebih banyak berkeringat atau makanan kaya sulfur seperti bawang putih yang terbawa melalui keringat.

Baca juga: Khusus Pria, Ini 5 Cara Ampuh Mencegah Bau Badan Tanpa Parfum

Ahli gastroenterologi Christine Lee, MD, menjelaskan fenomena ini, serta berbagai jenis makanan dan pengaruhnya terhadap bau setelah memakannya.

Makanan apa yang memengaruhi bau badan?

Pada dasarnya, makanan yang paling memengaruhi bau badan adalah makanan yang mengandung asam sulfat tinggi. Berikut sebagian makanan yang dapat menyebabkan perubahan pada aroma tubuh dan alasannya:

Rempah-rempah

Rempah-rempah seperti kari, jintan, dan fenugreek dapat memberikan efek aroma yang kuat jika menempel di lidah dan gigi kita. Bau rempah-rempah ini tidak hanya dapat bertahan berjam-jam di napas, tetapi juga dapat menempel pada rambut, kulit, dan pakaian. 

Rempah-rempah ini juga mengandung senyawa volatil yang dapat diserap ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui kelenjar keringat, sehingga menimbulkan bau yang khas.

Bawang putih dan bawang bombay

Sayuran ini merupakan sumber bau mulut yang terkenal. Bagi sebagian orang, bawang juga dapat meningkatkan metabolisme, panas tubuh, dan keringat. Dr Lee menjelaskan bahwa hal ini dapat menyebabkan bakteri di kulit bercampur dengan keringat yang dikeluarkan melalui kelenjar apokrin, sehingga menyebabkan penumpukan bau yang tidak sedap.

Daging merah

Jika kamu penggemar steak, ini adalah sumber bau badan lain yang perlu diketahui. Daging merah dapat mengeluarkan protein yang tidak berbau melalui keringat. “Tetapi ketika protein ini bercampur dengan bakteri kulit, baunya semakin menyengat,” jelas Dr. Lee.

Baca juga: Kenali, 5 Jenis Santapan yang Picu Bau Badan

Sayuran kruciferus

Sayuran favorit kita juga mungkin menyebabkan bau yang tidak terduga. Sayuran seperti brokoli, kubis, kubis Brussel, dan kembang kol melepaskan asam sulfat. Aroma sayuran ini diperkuat oleh keringat, napas, atau gas.

Asparagus

Jika serin makan asparagus, kamu mungkin merasakan pengaruhnya terhadap buang air kecil. Ketika asam asparagusik yang ditemukan dalam asparagus dicerna oleh tubuh, asam tersebut kemudian diubah menjadi asam sulfat. Hal ini membuat urin mengeluarkan bau belerang yang kuat. 

Namun karena setiap orang memetabolisme makanan secara berbeda, tidak semua orang akan mengalami hal ini. Selain itu, dalam beberapa kasus, variasi genetik tertentu dapat membuat kita tidak mendeteksi bau tersebut. 

Alkohol

Anehnya, koktail saat happy hour atau bahkan anggur yang dimium saat makan malam juga dapat menyebabkan bau yang tidak diinginkan. Alkohol dimetabolisme menjadi asam asetat, yang dilepaskan melalui pori-pori kulit dan napas kita.

Ikan

Tergantung pada genetik kita, ikan bisa menjadi salah satu makanan yang memengaruhi bau badan. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, tubuh kita mengubah produk sampingan makanan laut yang disebut kolin menjadi trimetilamina yang berbau amis. Senyawa ini menyebar ke seluruh tubuh dan dilepaskan melalui napas dan kulit.

Namun penderita trimetilaminuria merasakan bau amis dari makanan lain, termasuk kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, kacang tanah, dan produk kedelai. Untung kondisi yang sangat langka ini hanya menyerang beberapa ratus individu, dan kebanyakan orang dapat makan ikan tanpa rasa khawatir.

Baca juga: Penyebab Bau Badan dan Cara Mengatasinya, Mandi Saja Tidak Cukup

Cara mengatasi bau badan

Bau badan adalah bagian alami dari kehidupan, namun bisa membuat stres dan terkadang memalukan. Jika kamu merasakan bau badan yang lebih menyengat dari biasanya, ada baiknya melihat kembali kebiasaan kebersihanmu, serta makanan yang kamu makan.

Berikut beberapa kebiasaan baik untuk mengurangi bau badan:

  • Praktikkan kebersihan diri yang baik: Cara paling efektif untuk mencegah bau badan adalah dengan melakukan rutinitas mandi yang konsisten dan menyeluruh. Ini berarti mandi secara teratur dan mencuci tubuh secara menyeluruh – dengan fokus pada area di mana kelenjar apokrin tersebut berada, seperti area selangkangan dan ketiak. Gunakan sabun antibakteri untuk membunuh bakteri penyebab bau pada kulit dan pastikan untuk mencuci handuk secara teratur.
  • Kenakan pakaian yang menyerap keringat: Terutama jika tinggal di iklim panas atau berkeringat, ada baiknya mengenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan alami seperti katun atau linen. Hindari kain sintetis seperti poliester atau nilon karena dapat memerangkap keringat dan bakteri serta meningkatkan bau badan.
  • Gunakan antiperspiran dan deodoran: Antiperspiran bekerja dengan mengurangi jumlah keringat yang dihasilkan, sedangkan deodoran menutupi bau.
  • Minum banyak air dapat membantu mengeluarkan racun dan mengurangi bau badan. Usahakan untuk minum setidaknya delapan gelas air sehari.
  • Sesuaikan pola makan: Jika kamu menemukan makanan tertentu menyebabkan bau badan tidak sedap, sebaiknya hindari atau kurangi. Misalnya, jika rentan terhadap bau mulut atau bau badan setelah makan bawang putih, petai, atau jengkol, kurangi porsinya atau hindari. 

Perlu diperhatikan bahwa bau badan juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti genetika, kebersihan pribadi, dan kondisi medis tertentu. Jika kamu khawatir dengan bau badan, cobalah berbicara dengan ahli kesehatan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi medis yang mendasarinya.

Baca juga: Cara Mengatasi Masalah Keringat dan Bau Badan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com