Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berkomunikasi dengan Anak Remaja Jika Mereka Tidak Ingin Bicara

Kompas.com, 24 Juni 2024, 13:42 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Saat maih kecil, anak-anak biasanya suka berbicara dan diajak ngobrol. Dari saat kita menjemput mereka dari sekolah hingga sebelum tidur — anak-anak menceritakan semua yang ada dalam pikiran mereka. 

Namun beranjak remaja, anak mungkin menjadi lebih jarang berbicara ada orangtuanya, bahkan sekedar menjawa dengan kata “baik” atau “OK”. Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai orangtua?

Psikolog anak Vanessa Jensen, PsyD, mengatakan yang terpenting adalah jangan menyerah untuk mencoba.

Baca juga: 6 Cara Menasihati Anak Remaja Laki-laki, Jangan Diceramahi

Kiat untuk berbicara dengan anak remaja

Berbicara dengan remaja itu sulit karena berbagai alasan. Kebanyakan remaja mulai “menarik diri” pada masa yang sering kali bertepatan dengan masa pubertas, kata Dr. Jensen. 

Ini juga merupakan masa ketika aktivitas sehari-hari mereka mungkin lebih banyak berkisar pada teman sebaya, guru, dan pelatih dibandingkan dengan orangtua.

Dan jika keadaan di rumah tidak nyaman – atau jika seorang anak mempunyai persepsi bahwa orang tuanya tidak bisa diajak bicara – mereka akan mulai lebih bergantung pada orang lain, tambahnya.

Namun Dr. Jensen membagikan sembilan tip untuk membantu anak remaja lebih terbuka terhadap Anda sebagai orangtua. Remaja mungkin tidak akan banyak mengoceh seperti waktu kecil, namun mereka mungkin akan lebih mudah diajak bercakap-cakap.

1. Sadarilah bahwa menjadi remaja saat ini tidaklah sama

Remaja masa kini mengalami banyak stres, kata Dr. Jensen, karena kecepatan pergerakan segala sesuatunya. Pikirkan kembali saat Anda masih remaja. Tidak ada media sosial. Tidak ada YouTube. Tidak ada ponsel pintar — dan Anda mungkin belum memiliki ponsel sama sekali!

Bahkan hal-hal yang tampak mirip - seperti sekolah - ternyata tidak sama. Anak-anak harus belajar lebih banyak daripada yang pernah kita lakukan untuk lulus. Kesulitan untuk diterima di sekolah favorit atau perguruan tinggi makin meningkat seiring dengan naiknya biaya. 

Tekanan untuk belajar dan mendapatkan pekerjaan yang baik menjadi lebih besar dari sebelumnya. Dan jangan lupa bahwa pelajar saat ini harus menghadapi ancaman bully baik di kehidupan nyata maupun online.

Akan ada beberapa aspek kehidupan remaja yang sulit dipahami oleh orang tua, Dr. Jensen mengakui. Tentu saja kita masih bisa berempati. Namun penting untuk diketahui bahwa kita tidak selalu tahu persis apa yang dialami remaja – sama seperti orang tua Anda yang mungkin kesulitan memahami Anda saat itu!

2. Cara dan suasana itu penting

Kemungkinan besar percakapan dengan anak remaja terjadi saat Anda melakukan hal lainnya, misalnya sambil mencuci piring, memasak, atau nonton TV dan bermain ponsel. Itu tandanya Anda tidak memberikan perhatian penuh kepada mereka.

Kadang-kadang orangtua tidak tahu bagaimana memulai membicarakan topik yang sulit atau sensitif dengan anak remajanya, sehingga mencoba menyinggungnya sambil mengerjakan hal lain.

“Jika anak merasa malu atau tidak nyaman, atau tidak mendapat perhatian penuh, kecil kemungkinannya mereka akan menceritakan apa yang dialaminya kepada Anda,” Dr. Jensen menjelaskan. Selain itu kehadiran mata orangtua sering membuat anak gelisah.

“Salah satu momen yang bisa dipakai untuk bicara dengan anak remaja adalah ketika sedang mengemudi, Anda tidak dapat melihat wajahnya. Dan mereka tidak perlu melihat wajah Anda. Tidak harus melihat reaksi orangtuanya terkadang membuat mereka cenderung mau berbicara.”

Baca juga: 3 Penyebab Anak dan Remaja di Indonesia Darurat Kesehatan Jiwa

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau