Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, 4 Dampak Jika Orangtua Tak Perhatikan 1.000 HPK Anak

Kompas.com, 28 Juli 2024, 10:23 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

TANGERANG, KOMPAS.com - Memanfaatkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak sangatlah penting untuk tumbuh kembangnya.

Melalui pemberian gizi optimal, perkembangan anak terjamin lantaran mereka tidak akan menjadi stunting dan tidak mudah sakit saat beranjak dewasa.

1.000 HPK Anak adalah periode emas (golden) yang dimulai sejak nol hari alias dari masa konsepsi sampai anak berusia dua tahun.

Baca juga: Orangtua, Kenali Apa Itu 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Apabila pemenuhan gizi anak tidak terjadi sepanjang periode itu, dr. Siska Natalia Situmeang, M.Ked.(Ped.), Sp.A mengungkapkan, ini berdampak pada tumbuh kembang anak sampai usia dewasa.

"Anak usia 0-6 bulan sudah mulai terjadi pertumbuhan (perkembangan) otak," ujar dia di Gramedia World BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.

Lalu, apa dampaknya jika orangtua mengabaikan 1.000 HPK anak?

Dampak tidak memerhatikan 1.000 HPK anak

1. Perkembangan otak kurang optimal

Ketika ibu tidak memerhatikan asupan gizi anak pada usia ketika masih wajib ASI eksklusif itu, perkembangan otak menjadi kurang optimal.

"Jangan salahkan efek jangka panjang yang akan terjadi, yaitu gangguan kognitif dan juga bisa menyebabkan ketidakmampuan anak dalam belajar saat masa pendidikan," tutur Siska.

2. Berpotensi stunting

Tidak optimalnya 1.000 HPK Anak juga dapat mengganggu pertumbuhan fisik sang buah hati.

Kurangnya asupan gizi seimbang bisa menyebabkan stunting.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Kondisi kesehatan ini ditandai dengan tinggi badan yang di bawah standar anak seusianya.

Baca juga: Jangan Cuma Larang Anak Main HP, Mulai dari Diri Sendiri

Kemampuan akademik anak dalam golongan stunting berpotensi berkurang, yang mana ini memengaruhi IQ.

"Itu disebabkan oleh masalah gizi yang berkelanjutan secara kronis yang menyebabkan anak tingginya tidak bisa sesuai dengan anak-anak usianya," terang Siska.

3. Metabolismenya terganggu

Dampak lainnya dari 1.000 HPK anak yang tidak optimal adalah metabolisme yang terganggu.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau