JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika berada di kantor, kamu akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki beragam sifat dan latar belakang.
Kemampuan kita membawa diri akan mempermudah kita berteman dengan rekan -rekan kerja yang beragam.
Namun di sisi lain, ada orang-orang tertentu yang terlihat tak memiliki teman sama sekali di kantor, bahkan untuk sekadar mengobrol.
Baca juga: 2 Cara Bijak Menyikapi Drama di Kantor
Ketika mengobrol pun, apa yang dikatakan hanya sekadar basa-basi atau seputar pekerjaan.
Seiring berjalannya waktu, kamu mengetahui bahwa orang tersebut bermasalah, sehingga tidak banyak yang ingin menjadi temannya, karena dianggap problematik.
Namun, orang tersebut tidak menyadari bahwa dirinya problematik. Kok, bisa ya seperti itu?
Founder & CEO Talkinc, Erwin Parengkuan menuturkan, ada alasan mengapa mereka tidak peka dengan hal tersebut.
"Karena orang itu tidak punya cermin dalam dirinya tidak punya refleksi diri dalam dirinya," kata dia dalam HR Gathering “Happiness at Work: How Joy Brings Business to Success” di Grand Indonesia West Mall, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Ketika tidak punya cermin dalam diri, seseorang tidak akan sadar bahwa apa yang dilakukan ternyata merugikan orang lain atau membuat orang lain kurang bahagia.
Perihal pekerjaan, salah satu contohnya adalah ketika seseorang terlalu ambisius sampai menghalalkan segala cara dan menabrak segala aturan.
Alasan lainnya yang membuat seseorang menjadi sosok problematik adalah masa lalunya.
Ada kemungkinan, mereka kehilangan orang yang dijadikan sebagai panutan di masa lalu sampai membuatnya trauma.
Kehilangan panutan tidak selalu diartikan, bahwa orang tersebut sudah meninggal. Bisa pula sifat dan perilaku orang tersebut sudah berubah dan bertolak belakang dengan nilai yang sebelumnya dijunjung.
Menurut Erwin, trauma masa lalu bisa memberikan luka yang mendalam pada diri seseorang sampai sifat dan perilaku mereka berubah.
"Apakah orang itu menyadarinya? Itu kan pasti selalu berhubungan dengan trauma dan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah-masalah itu," ujar dia.