KOMPAS.com – Mengalami pelecehan seksual bisa meninggalkan luka yang mendalam secara fisik maupun psikologis.
Sayangnya, tidak sedikit korban yang memilih diam karena takut, malu, atau tidak tahu harus berbuat apa.
Pada dasarnya, ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan, agar korban bisa segera mendapatkan bantuan dan pulih secara emosional.
Baca juga: Mengapa Korban Pelecehan Seksual Cenderung Diam? Pahami 3 Respons Alami Tubuh dalam Situasi Bahaya
Berikut ini empat hal yang harus dilakukan jika mengalami pelecehan seksual.
Langkah pertama yang bisa dilakukan korban adalah menceritakan kejadian tersebut kepada seseorang yang dipercaya.
Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (Psikiater) dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, mengungkapkan perasaan dan kejadian yang dialami bisa meringankan beban emosional dan membantu proses pemulihan.
“Setelah kejadian, yang pertama harus dilakukan korban, bicara dengan seseorang yang dia percaya tentang peristiwa yang dialami. Jangan disimpan sendiri,” jelas dr. Zulvia kepada Kompas.com, Selasa (15/4/2025).
Ia menambahkan, penting bagi korban untuk segera mencari pertolongan profesional agar dampak traumatis tidak semakin parah.
Tak hanya bantuan dari sisi penyembuhan trauma, korban juga bisa minta bantuan dari lembaga hukum serta kesehatan.
“Kemudian cari bantuan profesional mulai dari hukum, kesehatan, dan psikologis, karena besar kemungkinan ada dampak psikologis yang terjadi pada korban, sehingga akan butuh pendampingan,” ujarnya.
Baca juga: Kasus Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Pasien, Reaksi Diam Tanda Korban Sangat Ketakutan
Setelah mendapatkan dukungan dari orang terdekat dan profesional, korban bisa mulai membangun keberanian untuk bersuara.
Keberanian ini perlu didukung oleh masyarakat yang tidak menyalahkan atau merundung korban.
“Peran serta masyarakat sangat besar, sehingga masyarakat harus suportif terhadap korban. Tidak merundung atau melecehkan korban, maka para korban lebih berani untuk speak up,” tambahnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ, menjelaskan, korban pelecehan seksual bisa menjalani berbagai bentuk terapi untuk membantu pemulihan dari trauma.
Terapi yang tepat dapat membantu mengurai emosi yang tersumbat dan membangun kembali rasa aman.
“Ada banyak metode untuk memproses ulang trauma. Misalnya eye movement desensitization and reprocessing (EMDR), brainspotting, atau yang saya kerjakan yaitu trauma processing therapy,” jelas dr. Jiemi.
Ia menegaskan, setiap orang berhak mendapatkan perlindungan, dukungan, dan akses ke pemulihan yang layak.
Baca juga: Marak Kasus Pelecehan di Lingkungan Medis, Begini 4 Cara Menghindarinya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang