Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aturan Berpakaian Serba Putih untuk Petenis di Wimbledon 

Kompas.com, 11 Juli 2025, 11:04 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Dalam dunia tenis, fashion mungkin bersuara pelan, tapi gaungnya terasa kuat, terutama di Wimbledon. Ini adalah turnamen tenis paling ikonik sekaligus paling ketat soal urusan busana. 

Saat para petenis di tempat lain bebas berekspresi lewat warna-warna mencolok dan desain mencuri perhatian, Wimbledon tetap setia pada satu hal: putih. Dan bukan putih sembarang putih.

Di Wimbledon, aturan berpakaian bukan sekadar tradisi, tapi hampir seperti ritual sakral. Setiap pemain diwajibkan mengenakan pakaian serba putih dari ujung kepala hingga ujung kaki—termasuk aksesori seperti ikat kepala, celana dalam, hingga detail logo yang nyaris tak boleh terlihat. Semua diatur, semua diawasi. 

Hasilnya? Lapangan yang bersih secara visual dan atmosfer klasik yang tak tergantikan, menjadikan Wimbledon berbeda dari hiruk-pikuk mode di Grand Slam lainnya.

Baca juga: Gaya Olivia Rodrigo di Wimbledon 2025, Nostalgic dengan Gingham Vintage

Mengapa ada aturan berpakaian putih di Wimbledon?

Wimbledon adalah turnamen tenis tertua di dunia dan dianggap paling bergengsi. Digelar setiap musim panas di London sejak 1877, Wimbledon adalah satu-satunya Grand Slam yang dimainkan di lapangan rumput. Ciri khasnya: tradisi kuat, seperti aturan pakaian serba putih dan kehadiran bangsawan Inggris.

Asal usul aturan serba putih dapat ditelusuri kembali ke era Victoria ketika tenis dianggap sebagai aktivitas rekreasi yang sopan. 

Pada saat itu, keringat yang terlihat dianggap "tidak pantas", sebuah pandangan yang sebagian besar berlaku untuk perempuan. Karena itu, pakaian putih dianggap lebih mampu menutupi keringat daripada warna yang lebih gelap. Akibatnya, pakaian tenis putih tidak hanya menjadi seragam tetapi juga pernyataan kesopanan, dan simbolisme tersebut bertahan lebih kuat di Wimbledon.

Baca juga: Adaptasi dari Tenis ke Padel, Seberapa Sulit? Ini Kata Mereka yang Sudah Mencoba

Carlos Alcaraz menjadi juara Wimbledon 2023 usai mengalahkan Novak Djokovic pada laga final di The All England Tennis Club, Wimbledon, Inggris, 16 Juli 2023. (Photo by Adrian DENNIS / AFP) AFP/ADRIAN DENNIS Carlos Alcaraz menjadi juara Wimbledon 2023 usai mengalahkan Novak Djokovic pada laga final di The All England Tennis Club, Wimbledon, Inggris, 16 Juli 2023. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)

All England Club, tuan rumah Wimbledon, telah membekukan standar estetika ini ke dalam serangkaian peraturan yang jauh melampaui persyaratan di turnamen lain. 

Menurut pedoman klub saat ini, para pemain harus mengenakan pakaian "hampir seluruhnya putih", artinya bukan krem, bukan putih gading, dan bukan putih dominan dengan aksen, melainkan putih bersih. 

Baca juga: Terinspirasi dari Jepang, Naomi Osaka Kenakan Pakaian Berhias Pita Saat Turnamen Tenis

Aturan ini berlaku untuk kemeja, celana pendek, rok, gaun, pakaian dalam, topi, sepatu, dan bahkan aksesori yang terlihat seperti gelang dan kaus kaki.

Di antara sembilan aturan berpakaian yang terperinci terdapat batasan ketat pada warna: setiap lis, logo, atau detail tidak boleh lebih lebar dari satu sentimeter. 

Pada tahun 2014, klub bahkan memperbarui kebijakannya untuk secara eksplisit mewajibkan pakaian dalam putih setelah beberapa insiden bra dan celana dalam berwarna terlihat melalui kain tipis. Pada tahun yang sama, penyelenggara dilaporkan memeriksa lapisan dalam di ruang ganti sebelum pemain memasuki lapangan.

Apa yang terjadi jika melanggar aturan

Meskipun dress code mungkin tampak seperti aturan yang mudah dilanggar, dampaknya bisa sangat merugikan. Pemain yang tidak patuh terpaksa berganti pakaian di tengah turnamen atau bahkan di tengah pertandingan.

Meskipun kaku, Wimbledon terkadang memberikan pengecualian berdasarkan kasus per kasus. 

Baca juga: Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi Juara Thailand Open 2024

Pada tahun 2023, All England Club memperbarui kebijakannya untuk mengizinkan pemain wanita mengenakan celana dalam berwarna gelap jika mereka mau, sebagai bentuk apresiasi atas kekhawatiran seputar menstruasi dan kecemasan performa.

Lapangan tenis di Wimbledon, Inggris.ATP Lapangan tenis di Wimbledon, Inggris.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau