Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Mei 2017, 20:11 WIB
Wisnubrata

Penulis

Banyak pria merasa dirinya hebat di ranjang dengan berlagak seperti bintang porno. Padahal beberapa tindakan yang dicontoh dari film-film tersebut tidak selamanya menyenangkan pasangannya.

Bila dilakukan terus menerus, kesalahan mendasar itu akan mengancam hubungan dengan pasangan. Apa saja kekeliruan tersebut, penulis dan terapis seksual Rebecca Dakin mengungkapkan 6 di antaranya:

1. Tidak membersihkan diri

Pria yang bersih disukai wanita. Membersihkan diri tidak sebatas pada mandi dan gosok gigi, namun juga memberhatikan kebersihan bagian tubuh yang lain, misalnya hidung, telinga, dan area seputar kelamin. Menurut Dakin, pria perlu merapikan wilayah itu dari bulu-bulu yang tak beraturan. “Dengan merapikan semak di sekitarnya, pohon Anda akan kelihatan lebih menjulang,” ujarnya.

Selain itu, untuk beberapa permainan, kehadiran “semak belukar” akan menimbulkan gangguan dan rasa tidak nyaman. Tentu Anda tidak perlu menggundulinya seperti leher kalkun, cukuplah merapikan dan pasangan Anda akan menghargainya.

2. Over acting

Adegan-adegan ciuman dalam film seringkali berlebihan padahal itu tidak seenak yang kita bayangkan. Dalam percintaan, ciuman itu penting, bahkan bila perlu dengan gairah. Namun jangan melumeri pasangan dengan air liur. Itu pasti tidak nyaman.

Selain itu jangan menggigit sungguhan seperti Hannibal Lecter. Juga jangan merobek pakaian Anda atau pasangan seperti dalam film, kecuali kancing atau ritsleting macet. Selain harga pakaian mahal, tindakan itu juga tidak terlalu sexy.

3. Melewatkan pemanasan

Seks yang indahg-stockstudio Seks yang indah
Semakin lama waktu yang Anda luangkan untuk bermesraan dan membuat pasangan Anda rileks, maka ganjaran yang akan Anda dapatkan juga makin besar. Oleh karenanya bersabarlah. Perempuan biasanya perlu sekitar 40 menit untuk pemanasan sebelum berhubungan seks, tidak seperti pria yang hanya butuh hitungan detik.

Pijatan lembut adalah hal yang disarankan Dakin untuk memulai foreplay, karena memberi kesempatan untuk mengeksplorasi tubuh pasangan dan menemukan titik-titik yang membuatnya mendesah.

4. Menjadi mesin bor

Melakukan seks seperti mesin bor hanya akan membuat Anda selesai duluan, dan itu bukan hal yang mengesankan. Untuk kenyamanan bersama, lebih baik melakukannya dengan ritme perlahan yang dalam. Atau berilah jeda dalam permainan, agar Anda lebih lama merasakan kebersamaan.

5. Selesai lebih dulu

Seks yang burukCreativaImages Seks yang buruk
Anda tahu kan, bahwa lebih sopan membukakan pintu dan mempersilakan orang lain keluar lebih dahulu sebelum Anda? Hal yang sama juga berlaku di tempat tidur.

Salah satu hal yang menghilangkan gairah adalah pasangan yang egois atau mau enaknya sendiri. Karenanya agar pasangan Anda ingin selalu mengulangi permainan, ingatlah pesan moral ini: bersikaplah sopan, dahulukan orang lain.

6. Menjadi aktor film porno

Ada hal yang harus Anda ketahui soal film porno. Seperti halnya pertunjukkan wrestling, film porno bukanlah kenyataan, melainkan sekedar aksi dan sandiwara. Jadi tidak semua hal layak ditiru, bila tidak membuat pasangan lebih senang. Anda misalnya, tidak pelu mencecerkannya di tempat yang tidak semestinya. Kita adalah orang biasa, bukan aktor. Tahu kan yang dimaksud?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau