Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja di Perusahaan IT Bukan Soal Gelar, Melainkan "Skill"

Kompas.com, 26 Mei 2017, 10:47 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

KOMPAS.com - Bekerja di perusahaan teknologi ternama atau start-up kini jadi impian banyak orang muda. Gaji yang lumayan, jam kerja fleksibel, jenjang karier, dan tim kerja yang kreatif, menjadi daya tarik yang menjanjikan.

Namun, ada anggapan bahwa hanya lulusan universitas ternama saja atau berasal dari jurusan ilmu komputer saja yang bisa lolos masuk ke perusahaan IT.

Faktanya ternyata tak demikian. Obed Louissant, VP of HR IBM Watson's mengatakan, di IBM terdapat 380.000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia dari berbagai macam pekerjaan dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.

Menurut Louissant, jika seorang kandidat memiliki keterampilan (skill) tertentu dan mampu memberi perspektif baru pada kerja tim, meski tak berasal dari universitas ternama tetap bisa direkrut.

Alasannya, mereka percaya bahwa bakat dan loyalitas seseorang terhadap suatu pekerjaan, akan membawa kebaikan dan kemajuan bagi dirinya sendiri dan perusahaan.

"Kami melakukan penilaian terhadap orang-orang yang memiliki pemikiran yang berbeda dari kami. Pemikiran yang berbeda dari setiap orang selalu membawa kami masuk ke wilayah baru. Ini yang dibutuhkan dunia teknologi saat ini," kata Louissant seperti dilansir dari laman Business Insider.

Ia mengatakan, paling tidak ada dua hal yang wajib dimiliki oleh kandidat yang ingin bekerja di perusahaan teknologi.

1. Perspektif baru

Menurut Louissant, keragaman pikiran merupakan komponen utama yang diperlukan IBM. Artinya, tidak perlu lulusan teknologi atau komputer untuk bekerja di IBM. Yang dibutuhkan IBM adalah seberapa tahan seseorang menghadapi dan memecahkan masalah, serta seberapa kreatif seseorang memberikan ide atau gagasannya untuk sebuah perusahaan.

Louissant mencontohkan, seseorang yang telah mengenyam pendidikan sosial seperti bahasa Perancis atau filsafat, kemudian mereka bisa menemukan ide terkait apa yang sedang dibutuhkan dunia saat ini yang bisa dikaitkan ke bidang teknologi, maka ia pasti diterima.

"Mereka bisa membawa perbedaan, mereka lebih memahami apa yang dibutuhkan dalam  kehidupan sehari-hari. Kemudian kami menyediakan produk yang lebih baik, perangkat lunak yang lebih baik, dan layanan yang lebih baik serta perangkat keras yang lebih baik untuk klien kami dan dunia," tutur Louissant.

2. Keterampilan

Tentu saja, keterampilan teknologi penting bagi perusahaan seperti IBM. Namun, pada beberapa pekerjaan teknik pihaknya tak mematok calon karyawannya berasal dari universitas mana.

Untuk teknisi server, manajer database, dan berbagai macam pekerjaan TI lainnya, keterampilan yang relevan dan kemampuan untuk menyesuaikan lebih penting daripada mengetahui semuanya. "Ini bukan tentang gelar, ini tentang keterampilan," pungkas Louissant.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau