Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Secangkir Espresso On The Rock dari 3 Biji Kopi Berbeda, Pas!

Karena itu, kopi pun punya ragam campuran dan varian. Salah satu varian sajian kopi yang tak pernah lekang adalah espresso. 

Espresso berasal ekstrak dari biji kopi yang diproses dengan mesin tekanan tinggi. Oleh karena itu, bisa dibilang bahwa espresso adalah sari dari biji kopi yang padat dan kental.

Dalam bahasa Italia, espresso berarti express atau "cepat" karena dibuat untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan.

Espresso sering digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat kopi lain, misalnya, cappucino, flat white, hingga latte.

Tapi, espresso sebenarnya bisa diminum tanpa campuran, dan pasti enggak kalah nikmat. Crema berwarna keemasan di bagian atasnya juga menjadikan sajian ini sedap dipandang.

Jaman sekarang, espresso bisa disajikan dalam berbagai cara, seperti long black, americano, dan salah satu varian espresso yang tak boleh dilewatkan, espresso on the rock.

Jika espresso selama ini dikenal ada rasa pahitnya, maka di kedai di Pasar Lama, Tangerang, kopi ini datang dengan konsep berbeda.

Espresso di Black Campaign dibuat dari tiga macam biji kopi berbeda: Malabar, Toraja Sapan, dan Kerinci. 

Idenya sederhana, menyajikan espresso dengan taste beragam, namun tetap memunculkan rasa-rasa asli dari kopi itu sendiri.

"Kami ingin kenalkan rasa lain seperti manis, fruity dan lain-lain. Kami sebut ini special blend," kata pemilik Black Campaign Coffee, Sezar Milkiesadex Coert.

Biji kopi Malabar dipakai untuk memberi rasa balance, kemudian Kerinci untuk rasa yang bold atau tebal, dan Toraja Sapan untuk rasa herbal.

"Ada juga rasa fruity yang didapat dari Kerinci dan Malabar," katanya.

Betul saja, secangkir espresso yang dinikmati dingin dengan tambahan es batu dan sedikit air ini terasa berbeda di lidah.

Biasanya yang muncul pahit dan bold, kini tiap-tiap rasa dari biji kopi itu muncul.

Espresso yang dingin juga pas di lambung, karena pada dasarnya, rasa asam berkurang dibandingkan dalam keadaan panas.

Potong ongkos produksi

Menurut Sezar, ide ini bisa juga diterapkan di kedai kopi lain, terutama yang ingin menghemat ongkos produksi, tanpa harus menghilangkan cita rasa.

Karena jika menggunakan satu varian biji, apalagi biji dengan harga mahal, bisa jadi ongkos produksi pun melonjak.

Nah, dengan varian biji berbeda, maka harga juga berbeda.

"Kalau Toraja Sapan harganya sekian, dan Kerinci lebih murah, dan dicampur, hasilnya pun lebih murah, tapi rasa tetap terjaga," katanya.

Untuk menikmati secangkir espresso on the rock, kamu enggak perlu merogoh kocek berlebih, karena dibanderol Rp 25.000. 

Kedai yang menghadap Kali Cisadane ini didominasi kayu untuk kursi, meja dan dinding.

Namun dindingnya tak biarkan polos, melainkan dihias dengan gambari ikon-ikon Kota Tangerang, mesin kopi, hingga kutipan-kutipan menarik.

Selain suasana, kedai dua lantai ini juga punya menu lain yang sayang kalau dilewatkan.

Sebut saja seperti Es Kutang (Kupi Tangerang) yang menjadi andalan. Idenya sama dengan es kopi susu lain, tapi disajikan dua pilihan, light (single espresso), dan original (double espresso).

Kalau belum puas, masih ada juga Dudupresso, es kopi dingin yang dengan tambahan susu.

Enggak suka kopi? Bisa pilih greentea latte.

Nah kalau perut mulai keroncongan, enggak perlu bingung, karena makanan di sini cukup beragam. 

Mulai dari makanan ringan seperti tape goreng, roti bakar hingga nasi tuna sambal matah tersedia.

Dan untuk ukuran kedai kopi dengan suasana serta makanan beragam, harganya cukup terjangkau, yakni antara Rp 19.000 - Rp 42.000. Dan kamu sudah bisa menikmati bersantai di tepian Cisadane.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/08/060600020/secangkir-espresso-on-the-rock-dari-3-biji-kopi-berbeda-pas-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com